"Saya sebenarnya sedih lihat jenazah corona tidak ada pendampingan keluarga. Tapi mungkin memang peraturannya seperti itu. Karena kalau tidak bisa jadi penularan massal," kata Said.
Baca: Mulai 12 April, Penumpang Transjakarta Diwajibkan Pakai Masker untuk Cegah Penyebaran Corona
Selain merasa takut tertular, Said pun mengaku belakangan harus terus bersiaga. Siang ataupun malam, Said tetap bersiaga.
Jenazah korban Covid-19 bisa datang kapan saja, dan harus segera dimakamkan dalam waktu empat jam.
"Jenazah corona harus dimakamkan dalam waktu empat jam," katanya singkat.
Baca: Bantah Setuju Gabung Real Madrid, Donny van de Beek Belum Putuskan Masa Depan
"Walau sekarang ada sistem shift, karena dulu jam penguburan itu paling lama pukul 18:00 WIB, sekarang (di tengah Virus Corona) kita di sini harus selalu siap. Siang, malam," tambahnya.
Said berharap agar virus corona bisa segera diatasi oleh pemerintah. Dalam hal ini, dirinya sebagai penggali kubur, meski takut, akan terus melakoni pekerjaannya. Bermodal doa dan semangat pengabdian,
Said berkata, "Saya hanya percaya setiap jenazah harus dikuburkan. Saya cuma bisa doa biar tidak tertular, dan saya akan terus bekerja," pungkas Said.
"Sisanya makan tidak makan, tinggal cuci tangan dan jaga kebersihan diri," tambah Said.