Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain bermanfaat menekan penularan virus corona, kebijakan Work From Home (WFH) atau berkegiatan di rumah juga punya keuntungan mengurangi tonase sampah
Sejak diberlakukan 16 Maret kemarin, WFH membuat tonase sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang jadi berkurang.
Jika dibandingkan tonase rerata harian periode 1 - 15 Maret 2020 atau sebelum WFH, dan periode 16 - 31 Maret 2020 setelah WFH, tercatat terjadi penurunan berat sampah hingga 620 ton per hari.
Berkurangnya aktivitas warga terutama yang bersumber dari aktivitas perniagaan menjadi faktor utama sampah berkurang.
Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19
“Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang terutama dari sumber komersial, seperti dari hotel, mall, restoran, perkantoran, dan tempat wisata," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih saat dikonfirmasi, Kamis (9/4/2020).
Baca: Harga Lagi Anjlok! Ini Daftar Saham Berkapitalisasi Besar Rekomendasi Analis dan Layak Dikoleksi
Pemprov DKI mengimbau masyarakat lebih giat mengurangi sampah. Salah satunya dengan tiga strategi, yaitu kurangi, pilah dan olah sampah.
Baca: Huawei Siap Kenalkan Ekosistem Digital Baru ke Indonesia dengan Skenario 1 + 8 + N, Apa Saja?
Strategi pengurangan sampah tersebut adalah bagian dari program sampah tanggung jawab bersama atau Santama.
"Program tersebut menekankan aktifitas kurangi, pilah, dan olah sampah atau KuPiLah yang dilakukan oleh masyarakat sebagai penghasil sampah," ujarnya.