News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bikin Kerumunan saat PSBB, Penyelenggara Perpisahan McDonald's Sarinah Kena Tegur Keras

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung antre untuk memesan makanan di gerai makanan cepat saji McDonald's pada hari terakhir beroperasi di kompleks pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Jumat (8/5/2020). Gerai pertama McDonald's di Indonesia yang telah beroperasi hampir 30 tahun itu akan tutup permanen pada 10 Mei 2020 dikarenakan pihak manajemen gedung Sarinah akan merenovasi dan mengubah stategi bisnis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Setelah seluruh jendela McDonald's tertutup tirai, para pegawai McDonald's keluar menghampiri para pelanggan yang telah menunggu di luar.

Para pelanggan setia McDonald's ini pun langsung menyambutnya dengan bertepuk tangan.

Bahkan, beberapa di antara mereka menyalakan lilin.

"Terima kasih, terima kasih," teriak mereka sambil bertepuk tangan.

Saat itu, McDonald's Sarinah menjadi saksi bisu tembakan gas air mata pasukan huru-hara Polri dibalas dengan lemparan batu massa aksi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Pasca-ditutup, Begini Suasana di McDonalds Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat

McDonald's pertama di Indonesia

McDonald's Sarinah merupakan jejak pertama restoran hamburger cepat saji ini di Indonesia.

Pria bernama Bambang N Rachmadi lah yang membawa restoran waralaba asal Amerika ini ke Indonesia.

Dikutip dari Harian Kompas tahun 1998, McDonald's Sarinah bermula saat Bambang yang ketika itu menjabat sebagai presiden direktur Panin Bank pada tahun 1988 memutuskan untuk berhenti.

"Saya memutuskan segera berhenti dari jabatan Presiden Direktur Panin Bank, sebab kalau tidak berhenti pasti saya tidak mulai mencari kegiatan baru," kata Bambang saat diwawancarai Kompas kala itu.

Berhenti sebagai Presidir Bank, pria yang akrap disapa Tony ini mendirikan sebuah radio komersial bernama Ramako di Batam yang disiarkan sampai ke Singapura.

Radio ini cukup diterima di Singapura hingga meraup keuntungan 500.000 dollar Singapura.

200.000 dollar Singapura itu berasal dari McDonald Singapura.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini