Sejauh penglihatan Sukijo, bajaj tersebut cenderung kelebihan muatan.
Sukijo juga menilai seharusnya sopir bajaj tersebut menyadari bahwa di depannya ada jalur busway.
"Mungkin karena dia kaget lihat bus Transjakarta, dia banting setir ke kiri, tapi tidak mampu," terang Sukijo.
"Makanya langsung tabrak mobil saya, makanya posisi mobil saya kejadiannya di tengah," papar Sukijo.
3. Polisi olah TKP
Setelah kejadian, Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar olah TKP pada Senin sore ini.
Olah TKP digelar untuk menggali lebih dalam terkait kecelakaan maut antara bajaj dan bus Transjakarta yang terjadi pagi tadi.
Pantauan di lokasi, proses olah TKP melibatkan anggota Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya beserta pihak-pihak yang terlibat kecelakaan.
Polisi menghadirkan sopir bajaj, Daryono (41), dan sopir bus Transjakarta, Sukijo (45).
Di lokasi kejadian, polisi memeriksa lebih lanjut keterangan kedua belah pihak serta memberi tanda pada titik-titik terjadinya kecelakaan hingga posisi akhir korban.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, hasil olah TKP akan dirilis dalam waktu dekat.
"Kita akan rilis kalo sudah olah TKP. Ini kan setelah kejadian perkara kan kita melakukan olah TKP," kata Fahri kepada wartawan.
Hasil olah TKP nantinya akan menentukan beberapa aspek penting dalam kecelakaan maut ini.
Salah satunya, kata Fahri, ialah titik tumbur atau key point di TKP kecelakaan.
"Untuk menentukan bagaimana key point dan sebagainya. Biarkan anggota kerja," tutupnya. (Tribun Jakarta/Erik Sinaga)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Sopir Bajaj yang Tabrak TransJakarta: Penumpang Bawa Bantal, Terpental, Meninggal di Tempat