Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Mungkin tak semua orang kuat menjalani hidup seperti Novi, bekerja sejak belia demi bertahan hidup sekaligus membiayai ibunya yang sedang sakit.
Novi Rahmadani nama lengkapnya, sejak setahun lalu ia tinggal seorang diri di rumah kontrakan di bilangan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Gadis belia yang baru berusia 16 tahun itu putus sekolah pada kelas VIII SMP sejak ibunya mulai sakit dan tinggal di kampung, Semarang, Jawa Tengah.
"Sekolah dari kelas 2 SMP berhenti karena orang tua, ibu, sudah sakit sakitan," ujar Novi saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (29/5/2020).
Sementara sang ayah sudah meninggalkan Novi dan ibunya tanpa kejelasan, sejak usianya empat tahun.
Saat ini Novi menjadi asisten rumah tangga (ART) untuk bertahan hidup. Enam hari seminggu ia bekerja dari pagi sampai petang.
Gaji bulanannya yang hanya Rp 1,4 juta pun harus dibagi untuk dikirim ke ibunya di kampung.
Itupun belum dikurangi sewa kontrakannya sebesar Rp 600 ribu.
"Pendapatan Rp 1,4 juta satu bulan, itupun harus dibagi-bagi ngirim ke ibu, sama bayar kontrakan Rp 600 ribu," ujarnya.