Tempat ini ditutup karena kerap didatangi masyarakat dengan latar belakang beragam dan biasanya intraksi mereka saling berdekatan.
“Penutupan kegiatan wisata milik pemerintah daerah sudah dilakukan sejak pekan lalu.
"Mulai pekan depan, kami mengharapkan kepada dunia usaha untuk bersama-sama turut serta,” kata Anies saat jumpa pers di Balai Kota DKI Jumat (20/3/2020).
Anies mengatakan, pencegahan penularan Virus Corona harus dilakukan dengan kompak antara pemerintah, pengusaha maupun elemen masyarakat.
Dia memandang, bila hanya dikerjakan sebagian pihak justru penularan virus bakal terus terjadi.
Baca: Kemenkeu Beberkan Dampak Positif Penerapan New Normal ke Pemerintahan
“Kalau hanya dikerjakan oleh sebagian, dan sebagian yang lain memilih berinteraksi maka penyebaran berjalan terus.
"Karena itu mulai hari Senin (23/3/2020), kami akan lakukan peniadaan kegiatan hiburan,” ujar Anies.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Hiburan Malam, Kemungkinan Tanpa Dansa
Pembukaan Tempat Hiburan Malam Masih Dikaji
Menurutnya tempat hiburan di ruangan tertutup punya potensi dan tingkat risiko tinggi penularan Covid-19.
"Misalnya yang mengerubung kayak diskotek kan bahaya. Pasti penyebarannya lebih berisiko," kata Kepala Disparekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia kepada wartawan, Rabu (3/6/2020).
Baca: Pasca Penembakan Dua Warga Sipil, Situasi di Poso Kondusif
Hal lainnya, karena diskotek dan tempat hiburan indoor lainnya tidak memudahkan untuk menerapkan physical distancing atau jaga jarak antar individu.
Namun, pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut masih dibahas pihak Disparekraf bersama tim kesehatan dan para pelaku usaha berbagai sektor.
Baca: Update 3 Juni: 568 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet
"Kalau mau diterapin social distancing kayak apa. Itu masih kita bicarain sama teman-teman," ucapnya.
Baca: Anis Matta: Kita Butuh Akal Kolektif Bangsa agar Bisa Keluar dari Krisis
Salah satu yang jadi alternatif yaitu tetap membuka tempat hiburan malam tapi konsekuensinya meniadakan floor dance alias lantai dansa.
"Itu alternatif-alternatif saja. Tapi nanti kita lihat positivitasnya. Saya kan nggak sendirian, ada tim kesehatan, dan pelaku usaha," kata Cucu.