"Kita cari yang terbaik ya bawa ke rumah sakit. Di rumah sakit di rawat sampai 15 hari. 15 hari keadaannya enggak membaik malah memburuk di bawa pulang," jelas Kimin.
Setibanya di rumah, keluarga bersama warga kembali memberikan perawatan di rumah sembari mencari rumah sakit baru untuk perawatan OR.
Nahas, kondisi OR semakin memburuk kala akan dilarikan kembali ke rumah sakit yang bakal menjadin rujukannya.
"Kondisinya sudah alami stroke di bagian tubuh sebelah kiri sudah enggak bisa aktifitas tidur saja di tempatnya," kata Kimin.
"Nah malam Jumat, pas niat mau dibawa lagi ke rumah sakit rencananya jam 2 siang, sudah enggak ada. Pas ciri-nya itu sudah kelihatan di hari Kamis itu enggak mau diselimutin, di pegang sama warga yang ngerti ini sudah mau meninggal karena kakiknya sudah dingin, bener saja sekitar jam 1 siang meninggal," sambungnya.
Kimin pun mengaku tak ada pihak keluarga yang membuat laporan ke pihak kepolisian setempat.
Namun, kejanggalan meninggalnya OR justru mengundang banyak tanya warga hingga beujung pada pemberitaan di media nasional.
Baca: Dexamethasone Muncul Saat Covid-19 Masih Mewabah, Diklaim Kurangi Risiko Kematian Akibat Corona
Lantas, saat beberapa hari kepergian OR pihak Polsek Pagedangan mendatangi kediaman keluarga dan memintai keterangan sebagai bukti penyelidikan.
"Kejadian beberapa hari, sudah pengajian langsung di panggil ke polsek. Dari pihak sini RT, RW dari orang tua langsung di panggil ke Polsek kasih tahu bahwa gambaran ini diperkosa tujuh orang. Itu Kapolsek Pagedangan yang kasih tahu," tandasnya.
Penulis: Rizki Amana
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kasus Remaja Putri Dirudapaksa Secara Bergilir, Polisi Tetapkan Tersangka yang Besrtatus Kakak-Adik