Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian masih memeriksa terkait motif penyerangan kelompok John Kei di Tangerang dan Jakarta Barat.
Hingga kini, pihak kepolisian masih memeriksa terhadap 25 orang kelompok John Kei.
Diketahui, 25 orang kelompok John Kei ditangkap setelah diduga sebagai dalang di balik penyerangan di Green Lake City, Tangerang, Banten pada Minggu (21/6/2020) sore.
Selain itu, mereka juga diduga bertanggung jawab atas penyerangan terhadap YCR (46) hingga tewas di Jakarta Barat.
"Motifnya masih diperiksa ini. Kan banyak banget 25 orang, ini biar lengkap dulu semuanya," kata Yusri kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
Baca: Anak Buah John Kei Obrak-abrik Rumah Nus Kei, Bagaimana Keluarganya Bisa Menyelamatkan Diri?
Baca: Motif di Balik John Kei dan Puluhan Anak Buahnya Lakukan Penyerangan di Cipondoh dan Cengkareng
Baca: Polisi Grebek Rumah John Kei, Amankan Barang Bukti 28 Tombak hingga 24 Senjata Tajam
Yusri mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap masing-masing pelaku yang ditangkap di markas John Kei di Bekasi.
Nantinya, pihaknya baru bisa membeberkan terkait motif dan masalah tersebut.
"Kita masih melakukan pemeriksaan, biar ketahuan perannya masing-masing apa sih mereka, masalahnya apa sih. Kan masih didalami," pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap dalang di balik penyerangan dan penembakan di Green Lake City, Tangerang, Banten pada Minggu (21/6/2020) sore.
Kelompok ini juga merupakan pelaku yang diduga membunuh seorang pengendara motor berinisial YCR (46) di Kosambi, Jakarta Barat.
Penangkapan seluruh pelaku dilakukan di Jalan Titian Indah di daerah Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/6/2020). Jumlah orang yang diamankan sebanyak 25 orang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Tubagus Ade Hidayat mengatakan seluruh pelaku adalah kelompok John Kei.
"Malam ini kita melakukan penangkapan sebanyak 25 orang kelompoknya John Kei cuma masih dilakukan pemeriksaan lebih dalam siapa yang melakukan itu," kata Tubagus kepada wartawan, Senin (22/6/2020).