Menurut Cahyo, para korban kebanyakan berasal dari Cianjur.
"Rata-rata korban dari Cianjur. Mereka sengaja direkrut, ditampung di salah satu tempat kos yang mana kos tersebut disediakan para pelaku," katanya.
Janji pekerjakan di restoran
Para muncikari tersebut, ternyata menjebak korban-korbannya.
Korban rata-rata adalah mereka yang sudah putus sekolah.
Muncikari lalu menawarkan para korban untuk bekerja di Jakarta sebagai pelayan restoran.
Mereka juga memberikan iming-iming gaji yang tinggi.
Remaja-remaja tersebut lalu dikumpulkan di sebuah rumah kos untuk dipersiapkan guna melayani pria hidung belang.
Difoto dan dipasarkan lewat Michat
Cahyo menambahkan, sebelum melayani pria hidung belang, para korban akan difoto.
Foto tersebut kemudian dipasarkan lewat Michat.
Lebih lanjut, Cahyo mengatakan, para korban tak akan mengetahui siapa yang akan dilayaninya.
Mereka baru akan bertemu di kamar kos.
"Karena yang transaksi bukan anaknya langsung, tapi maminya. Jadi handphone itu dipegang maminya," kata Cahyo, dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta.