TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor berencana menggelar tes cepat alias rapid test satu kampung di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Langkah itu dilakukan menyusul adanya kegiatan pengumpulan massa di sana.
Pada 28 Juni lalu, salah seorang Tokoh Masyarakat Sekitar, Abah Surya Atmadja menghelat acara khitanan. Abah Surya mengundang sejumlah tamu-tamu beken, di antaranya Rhoma Irama.
Rhoma bahkan sempat ikut nimbrung dan menyumbangkan lagu di acara tersebut.
“Rencananya Selasa besok (hari ini rapid test),” ujar Bupati Bogor, Ade Yasin melalui siaran persnya, Minggu (5/7/2020).
-
Baca: Sosok Abah Surya, Pengundang Rhoma Irama di Acara Khitanan Ternyata Pendiri Soneta, Kini Minta Maaf
Ada mengatakan, pelaksanaan rapid tes adalah bentuk konkret pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
Selepas acara khitanan, timnya langsung turun melacak siapa saja yang hadir dalam pentas dangdut itu.
“Kami kerahkan petugas di sana dan Tim Satgas Siaga Corona. Kami tak mau Pamijahan jadi ‘kluster’ baru Corona,” tegas Politikus PPP tersebut.
Dia mengajak masyarakat untuk proaktif dan persuasif dalam pelaksanaan rapid test nanti. Pemerintah butuh memetakan warga, sebagai basis acuan penanganan dan mitigasi Covid-19.
Terlebih pesta khitanan digelar lebih dari satu hari, karena selain dangdutan ada pula acara seperti wayang golek di hari sebelumnya.
“Kita tidak pernah tahu ketika acara, apakah semua benar-benar clean (bersih) dari Corona? Ini yang kita antisipasi. Jangan sampai masyarakat menjadi korban,” beber Ade.
“Menekan penyebaran Covid-19 butuh kesadaran semua pihak. Kita bantu para petugas medis. Saling menjaga. Acara kemarin harus kita jadikan pelajaran,” tutup dia.
Si empunya hajatan di Kabupaten Bogor, yang mengundang Rhoma Irama dan penyanyi dangdut lainnya di masa pandemik virus corona, menawarkan bantuan.
Mereka berinisiatif membantu pelaksanaan rapid test massal Gugus Tugas Penangan Covid-19 Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa dia sangat bersyukur jika pihak penyelenggara hajatan tersebut berniat membantu.
Namun, kata dia, pelaksanaan rapid tes massal ini terkendala terbatasnya alat rapid tes.
"Ya syukur-syukur kalau siap membantu. Tapi kita harus tahu alatnya dari mana, kan gak bisa sembarangan," kata Ade Yasin saat ditemui TribunnewsBogor.com, di Pendopo Bupati, Cibinong, Jumat (3/7/2020).
Baca: Rhoma Irama: Ada Berita Saya Mau Diproses Hukum, Buat Saya Ini Aneh
Ade juga mengaku alat rapid tes ini bagi Pemerintah Kabupaten Bogor juga termasuk cukup sulit didapat.
Bahkan untuk ketersediaan alat rapid tes massal di lokasi hajatan yang sempat heboh karena manggungnya raja dangdut ini, kata Ade, pihaknya harus mengambil sebagian stok-stok alat rapid test di beberapa rumah sakit di Kabupaten Bogor.
Ditambah pula kendala terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang melakukan tes Covid massal yang kini sedang gencar dilakukan di berbagai tempat lainnya di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Pamijahan Harus Dipantau Ekstra
Terpisah, Peneliti dari Indonesian Policy and Politic Institute (IPPI), Muhammad Faturahman menilai langkah Bupati Bogor menyelenggarakan rapid test sangat tepat.
Di saat pemerintah gencar menggembar-gemborkan pembatasan sosial, jaga jarak, hingga imbauan mengurangi aktivitas kerumunan massa, ini justru malah sebaliknya.
“Bukan apa-apa, imbasnya masyarakat. Penyebaran Covid-19 ini sangat cepat. Apalagi muncul tren meningkatkanya OTG (orang tanpa gejala. Kasus di Pamijahan harus betul-betul dipantau ekstra,” jelas Fatur.
Fatur meminta warga, terlebih tokoh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya memasuki era new normal, potensi penyebaran Covid-19 justru makin meningkat.
“Jadi harus tertanam di benak kita, proteksi kesehatan justru harus lebih kuat semenjak sekarang. Sebab aktivitas sudah berangsur normal, di satu sisi yang positif (Corona) terus melonjak,” pungkasnya.
Tuan rumah diajak
Sebelumnya si empunya hajatan di Kabupaten Bogor, yang mengundang Rhoma Irama dan penyanyi dangdut lainnya di masa pandemik virus corona, menawarkan bantuan.
Mereka berinisiatif membantu pelaksanaan rapid test massal Gugus Tugas Penangan Covid-19 Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa dia sangat bersyukur jika pihak penyelenggara hajatan tersebut berniat membantu.
Namun, kata dia, pelaksanaan rapid tes massal ini terkendala terbatasnya alat rapid tes.
"Ya syukur-syukur kalau siap membantu. Tapi kita harus tahu alatnya dari mana, kan gak bisa sembarangan," kata Ade Yasin saat ditemui TribunnewsBogor.com, di Pendopo Bupati, Cibinong, Jumat (3/7/2020).
Ade juga mengaku alat rapid tes ini bagi Pemerintah Kabupaten Bogor juga termasuk cukup sulit didapat.
Bahkan untuk ketersediaan alat rapid tes massal di lokasi hajatan yang sempat heboh karena manggungnya raja dangdut ini, kata Ade, pihaknya harus mengambil sebagian stok-stok alat rapid test di beberapa rumah sakit di Kabupaten Bogor.
Ditambah pula kendala terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang melakukan tes Covid massal yang kini sedang gencar dilakukan di berbagai tempat lainnya di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Bogor