News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Anies Jelaskan soal Munculnya Klaster Covid-19 di Perkantoran Jakarta

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, tampak lengang di hari ke-3 pemberlakuan imbauan bekerja di rumah dan belajar di rumah, Rabu (18/3/2020). Sampai hari ini pemerintah mengumumkan 227 kasus postif corona terjadi di Indonesia (termasuk yang dinyatakan sembuh), dengan 19 diantaranya meninggal dunia. Warta Kota/Alex Suban

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan perkantoran di Jakarta menjadi klaster baru penyebaran virus corona atau Covid-19.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi penjelasan.

Baca: Ketua DPR Ingatkan Saling Berbagi Daging Kurban di Tengah Pandemi Covid-19

Anies mengatakan adanya klaster perkantoran lantaran pihaknya semakin gencar melakukan tes Covid-19.

Sebab, dengan ditemukannya kasus positif, Pemprov langsung menelusuri keluarga, tetangga, dan orang-orang yang berinteraksi dengan orang positif.

"Mengapa muncul klaster-klaster kantor? Karena begitu muncul satu kasus, langsung satu kantor diperiksa."

"Itu yang kita kerjakan terus," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Jumat (31/7/2020).

Menurut Anies Baswedan, pihaknya bersyukur jika pengetesan Covid-19 di Jakarta hingga saat ini mencapai lebih dari 9.800 pengetesan.

Pengetesan ini pada akhirnya menemukan klaster-klaster baru.

Sehingga, mereka yang ditemukan positif, khususnya yang tanpa gejala, bisa mengisolasi diri dan mencegah penularan lebih luas lagi.

"Jadi kami di Jakarta bersyukur kalau menemukan kasus positif, supaya tidak menular, supaya mereka bisa mengisolasi diri," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, laju IR Covid-19 di Jakarta Pusat masih tinggi.

Hal ini karena penambahan kasus pasien Covid-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam satu periode.

Kenaikan disebabkan karena active case finding yang dilakukan petugas.

"Masih tinggi, kalau di lihat se-DKI Jakarta masih tinggi," kata Erizon, Rabu (29/7/2020).

Selain Jakarta Pusat yang menjadi wilayah kawasan padat penduduk, program active case finding membuat pihak Sudin Kesehatan Jakarta Pusat menemukan banyak kasus baru.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan testing hingga tracing.

"Karena memang kita aktif, tim puskesmas Jakarta Pusat terus aktif, case findingnya maksimal, pasien yang ditemukan positif lebih banyak, logikanya gitu."

"Semakin banyak testing pasti ditemukan banyak," jelasnya.

Di sisi lain, lanjut Erizon, kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan juga masih kurang.

Sehingga, banyak ditemukan kasus-kasus baru, untuk itu ia berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Baca: Pasien Covid-19 Nekat Loncat dari Lantai 6 RS di Surabaya Hingga Tewas, Diduga Depresi

"Kita akui masyarakat juga agak longgar akan protokol kesehatannya."

"Jadi mengunakan masker, jaga jarak itu harus lebih aktif lagi. Karena yang bisa melindungi itu masyarakat sendiri," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Mengapa Perkantoran Jadi Klaster Penyebaran Covid-19? Ini Penjelasan Anies Baswedan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini