Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - 3 tersangka kasus penembakan misterius di Tangerang Selatan, Banten, diringkus aparat kepolisian.
Pelaku masing-masing atas nama Clerence Antonius (19), Christoper Antonius (19), dan Evans Ferdinand (27).
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan, mengatakan ketiga tersangka sudah beraksi sebanyak tujuh kali hingga mengakibatkan delapan orang korban luka-luka.
Aksi koboi tersebut dilakukan mulai Juni sampai Juli 2020, setiap malam dan dini hari akhir pekan.
Baca: Wilibrodus Obe Jadi Korban Penembakan Misterius, Tersadar Setelah Berada di Rumah Saudaranya
"Karena kita mendapatkan laporan masyarakat sebanyak tujuh kali dan korban delapan orang. Dari ketujuh kegiatan yang mereka lakukan itu menimbulkan korban delapan orang," ujar Iman di Mapolres Tangerang Selatan, Jalan Raya Promoter, Serpong, Selasa (11/8/2020).
Ketujuh lokasi pun berbeda-beda, dua korban di wilayah Serpong Utara Tangerang Selatan, satu korban di wilayah Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, satu korban di Curug Kabupaten Tangerang, satu korban di Pagedangan Kabupaten Tangerang, satu korban di Cisauk Kabupaten Tangerang, dan dua korban di Kecamatan Tangerang Kota Tangerang.
Baca: Kronologis Penembakan di Luar Gedung Putih Hingga Donald Trump Diungsikan Secret Service
"Jadi area yang menjadi sasaran mereka melakukan kegiatan ini bukan hanya di Tangerang Selatan tapi juga Tangerang Kota," ujarnya.
Polisi juga mengamankan tiga pucuk airsoft gun, satu kotak peluru gotri, 37 butir peluru mimis, dan satu unit mobil yang digunakan untuk melancarkan aksi penembakan itu.
Tidak ada korban jiwa dari penembakan itu.
Namun, rata-rata korban harus menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang.
Atas perbuatan itu, ketiga tersangka dijerat pasal berlapis, tentang penganiayaan dan penguasan senjata api, pasal 170 ayat 2e KUHP dan atau pasal 351 ayat 2 KUHP dan atau 353 ayat 2 KUHP dqn atau Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951.
Baca: Video! Detik-detik Donald Trump Dievakuasi Saat Terjadi Penembakan di Luar Gedung Putih
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono Adipradono, mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di bilangan Kebon Nanas, Kota Tangerang, Senin (10/8/2020).
"Jadi kita sudah mengamankan pelaku, tapi kita masih melakukan pengembangan. Nanti keterangan lebih lanjut bisa kita bagikan kepada rekan rekan," ujar Muharram di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Tangsel.
Aparat masih terus mengembangkan kasus penembakan misterius itu.
Pihaknya juga akan menggali keterangan dari ketiga pelaku untuk mengetahui motif dari aksi koboi tersebut.
"Tiga orang. kita masih lakukan pengembangan nanti kita akan informasikan lebih lanjut. Mereka ada yang di salah satu apartemen, ada juga yang di rumah," ujarnya.
Penembakan misterius tersebut terjadi di sejumlah titik. Namun TribunJakarta.com baru mewawancarai dua korban, yakni Wilibrodus Obe (25) dan Sunjaya (21).
Obe ditembak di bilangan Jalan Raya Serpong, Serpong Utara, pada Minggu (19/7/2020).
Sedangkan, Sunjaya, ditembak di bilangan Bundaran Alam Sutera, Serpong Utara, Minggu (28/6/2020).
Pengakuan korban
Seorang mahasiswa ditembak orang tak dikenal di kawasan Jalan Raya Serpong, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Korban diketahui bernama Wilibrodus Obe (25) tinggal di Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Wili menuturkan peristiwa itu dialaminya saat sedang melintas di Jalan Raya Serpong, Serpong Utara, Kota Tangsel, Minggu (19/72020) sekitar pukul 00.30 WIB.
"Peristiwa terjadi di depan Rumah Sakit Asshobirin pas saya lagi jalan bawa motor rencana ke tempat saudara tiba-tiba merasa kaya ada yang kena di pungung atas sebelah kanan saya," kata Wili saat dikonfirmasi, Tangsel, Sabtu (8/8/2020).
Baca: Kronologi Jual Beli Kucing Berujung Aksi Penganiayaan di Serpong Tangerang Selatan
Saat kejadian dirinya sempat kaget dan berhenti sebentar di lokasi kejadian.
Namun, ia tidak tahu bila sebuah tembakan sudah melukai tubuhnya saat itu.
Ia pun kembali melanjutkan perjalanannya.
"Pikiran saya saat itu kaya dilempar enggak berpikir kalau saya ada luka tembakan," katanya.
Willi menjelaskan usai kejadian itu dirinya tak menoleh ke bagian tubuh yang mendapati luka itu.
Dirinya memilih langsung melanjutkan perjalanan ke tempat tujuannya yang hanya memakan waktu 15 menit perjalanan.
Baca: Hunian Harga Rp 1 Miliaran di Gading Serpong Tetap Diminati di Masa Pandemi
"Sudah sampai rumah saudara baru berasa kalau sakit nyeri gitu, saya keringatan. Terus saya minta tolong di bahu saya berasa sesuatu, terus sama saudara dibuka ada peluru bersarang di bahu saya," ujar Wili.
Mendapati luka tersebut sanak keluarganya langsung melarikan Wili ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan pertolongan.
Sebab kondisi Wili terus melemah usai mendapati luka itu.
"Saya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan pertama. Kata dokter itu (peluru-red) tembus dalam jadi harus bedah besar," jelasnya.
Baca: Cinta Segitiga, Motif Pelaku Bakar Rumah Berisi Satu Keluarga di Ciputat Timur
Adapun saat ini korban telah melapor ke pihak Polsek Serpong terkait penembakan oleh orang yang tidak dikenal itu.
Pelaporan baru diajukannya usai korban melakukan operasi untuk mengangkat sisa peluru yang bersarang pada bagian tubuhnya itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pelaku Penembakan Misterius Beraksi di 7 Titik Wilayah Tangerang Raya, 8 Orang Jadi Korban