Tidak ada plang atau papan nama yang menandakan rumah bernomor 24 itu, sebagai lokasi klinik tempat praktik dokter gigi.
Rumah bercat hijau tampak seperti rumah pada umumnya, tidak ada tanda-tanda di dalamnya terdapat aktivitas pelayanan dokter gigi.
Aktivitas yang terlihat dari rumah itu, hanya sebatas layanan pesan makanan salah satu aplikasi penyedia yang dibuka oleh pemilik rumah.
Danang Ketua RT03/RW09, lingkungan tempat Klinik Dental Care berada mengatakan, selama ini pihaknya tidak pernah mengetahui adanya praktik yang dilakukan ADS.
"Selama ini kita enggak tahu sama sekali, tahunya kita mereka usaha aja di rumah (pesan makanan online)," kata Danang.
Selaku ketua lingkungan, Danang mengaku sangat terkejut, sebab sejauh ini warganya tidak pernah ada yang menjadi korban praktik gadungan ADS.
"Warga sini enggak ada yang tahu, dia buka klinik juga kita enggak tahu karena sama sekali enggak ada plang (papan nama)," jelasnya.
Dokter gigi gadungan berinisial ADS kata Danang, tinggal di rumah sekaligus klinik gigi Antoni Dental Care bersama ibunya.
"Tinggal berdua aja sama ibunya, dia punya kakak cuma sudah enggak tinggal di sini, kalau bapaknya itu sudah lama meninggal," terangnya.
Saat penangkapan, Danang mengaku sedang tidak ada di rumah, tetapi dia mengetahui ketika polisi menghubungi untuk sekedar pemberitahuan adanya penindakan oleh petugas.
"Saya lagi di luar, tapi saya dapat kabar, waktu yang temenin pihak kepolisian ada pak RW," terangnya.
Usai aksi penangkapan ADS, kini sang ibu tinggal seorang diri, Danang mengaku, sudah mengujungi dan bertemu langsung kediamannya.
"Sebagai tetangga saya sudah ke sana, emang orangtuanya bilang kaget enggak tahu apa-apa karena sudah tua juga tahunya anaknya kerja buka praktik," paparnya.
Cabut Gigi Geraham Tanpa Prosedur, Ternyata ADS Bukan Dokter Gigi
Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yursi Yunus menjelaskan, penangkapan ADS bermula dari laporan masyarakat yang menjadi korban praktik tersangka.