TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pandemi Covid-19 yang terus merebak di Depok membuat mekanisme kampanye jelang Pilkada 2020 mendatang mau tak mau berubah.
Meskipun KPU Kota Depok mengaku tidak melarang kampanye di lapangan tetapi diprediksi kampanye secara daring (dalam jaringan) akan jadi senjata utama menggaet pemilih di masa pandemi.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku sudah siap memenangkan 'pertarungan' lewat dunia maya untuk merebut pemilih.
Pemetaan target pemilih yang akan disasar melalui kampanye online juga diklaim telah disiapkan.
Anggota tim pemenangan pemilu PKS, Ade Supriatna menyebutkan, jajarannya sudah menyiapkan 'tentara siber'.
"Sudah dipersiapkan mulai dari segmentasi pemilih, saluran kampanye online, konten (grafis, video, jingle)," kata Ade kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).
"Juga cyber troops (tentara siber), jadwal (tanggal dan jam tayang) serta bujet iklannya," ujar dia.
Baca: Petugas Bawaslu Dilarang Ambil Foto dan Video Saat Deklarasi Muhamad-Saraswati di Pilkada Tangsel
Meski demikian, ia tak mau membocorkan bagaimana siasat partainya menghadapi dalam kampanye online nanti.
Ade hanya berujar, kampanye online ini kemungkinan akan menyedot porsi yang cukup besar dalam upaya pemenangan calon yang mereka usung, yakni Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono (IBH).
Ia tak menampik bila masih ada sejumlah penduduk Depok yang belum bisa mengakses internet.
Akan tetapi, Ade mengklaim, pihaknya juga sudah mengantisipasi hal itu.
"Dalam prosentase yang kecil yaitu warga yang tidak terakses internet, pasukan darat yang simpatik, siap mengetuk pintu dan hati para pemilih, serta menjaga kesetiaannya sampai hari pencoblosan," kata dia.
"Kalau ada konstituen 'di air', juga akan kita hampiri," tambah Ade berseloroh.
Dua pasangan