TRIBUNNEWS.COM - Dalam kasus penembakan bos ekspedisi pelayaran, Sugianto (51), polisi menyita beberapa barang bukti termasuk pistol.
Diketahui, Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Utara berhasil mengungkap kasus pembunuhan bos PT Dwi Putra Tirtajaya.
Pembunuhan itu terjadi ruko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (13/8/2020) lalu.
Pistol tersebut bermerek Browning Arms Company dengan nomor seri NM01548 beserta amunisi merk Fiocchi kaliber 380 Auto sebanyak 43 butir dan 2 butir peluru kaliber 38 rev.
Dikutip dari Wikipedia, pistol Browning Arms Company BDA 380 diproduksi pada tahun 1977 oleh Beretta di Italia untuk perusahaan Browning Arms.
Baca: Karyawati Administrasi Jadi Dalang Penembakan Bos Ekspedisi Pelayaran di Kelapa Gading
Browning Arms memiliki seri pistol BDA berukuran besar, yakni 9 mm, .45 ACP dan 38 Super berdasarkan SIG Sauer P220.
Mereka juga menawarkan Browning BDA 380 yang dibuat di Italia oleh Pietro Beretta SpA.
Meskipun sangat mirip dengan Beretta M84, mekanisme keamanannya berbeda.
Rangkanya alumunium tetapi memiliki slide dari baja dengan pegangan berlapis kayu.
Pistol BDA 380 memiliki fitur mekanisme pemicu aksi ganda atau tunggal dengan kapasitas magasin .380 ACP 13 putaran.
Sedangkan, peluru yang digunakan dalam aksi tersebut, eksekutor menggunakan peluru merk Fiocchi kaliber 380 Auto.
Peluru itu disebut sebagai 'Black Mamba' karena bobotnya yang ringan tetapi dapat menembus target dengan bentuk geometri kerucut pada ujung peluru.
Bobotnya yang ringan memungkinkannya mencapai kecepatan tinggi dan karenanya energi kinetik yang tinggi dilepaskan sesuai target.
Baca: Pembunuh Bos Ekspedisi di Kelapa Gading Terungkap, Polisi: Banyak Pelaku, Bukan Cuma Dua
Lima Skenario