"Tingginya angka Covid-19 sudah seharusnya menjadi peringatan keras atau lampu merah bagi buruknya kinerja pemprov Jakarta, khususnya Gubernur Jakarta Anies Baswedan," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Selasa (1/9/2020).
Baca: KAI Daop 1 Jakarta Operasikan 41 KA Per September 2020, Berikut Jadwalnya
Menurut Tigor, jika terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta, maka seharusnya kembali pada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebelumnya.
"Hal ini agar bisa menurunkan dan mengendalikan kasus Covid-19," ungkapnya.
Menurut Tigor, jajaran Pemprov Jakarta hanya bisa bertahan sepekan saja pada pelaksanaan kebijakan protokol kesehatan di lapangan.
Tigor menilai setidaknya ada lima hal yang semestinya menjadi fokus Anies dan jajarannya untuk saat ini.
Pertama, mengevaluasi guna memastikan jaminan kesehatan moda angkutan umum yang beroperasi di Jakarta.
Kedua, mencabut kebijakan Ganjil Genap bagi kendaraan bermotor di Jakarta.
Ketiga, mengawasi dan menegakan secara tegas pelaksanaan PSBB dan protokol kesehatan.
Keempat, membatalkan rencana membuka bioskop di Jakarta.
Kelima, konsentrasi penuh dan memprioritaskan penanganan Covid-19 untuk Jakarta.
Baca: Dua Bulan Penindakan Selama PSBB, Satpol PP Jakbar Kumpulkan Denda Ratusan Juta
"Janganlah lagi berpikir apalagi bertindak membuka atau memberi izin operasional bagi bioskop di Jakarta," ungkap Tigor.
Anies Baswedan juga dinilai tak perlu berwacana soal jalur sepeda di jalan karena dinilai tak penting.
"Pelanggaran terhadap protokol kesehatan terus berjalan begitu saja tanpa ada pengawasan dan penegakan atas pelanggaran."
"Lihat saja perkantoran dibiarkan beroperasi melanggar aturan PSBB dan protokol kesehatan," ujar Tigor.