Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayat bayi laki-laki terbungkus katong belanja ditemukan aliran Kali Baru, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/9/2020).
Mayat bayi tersebut ditemukan tersangkut di tumpukan sampah.
Diduga kuat bayi malang tersebut dibuat orangtuanya sesaat setelah dilahirkan.
Penemuan jasad bayi tersebut pun memantik ingatan terhadap aktivitas prostitusi di Gang Boker.
Imam (34), warga setempat mengatakan lokasi penemuan jasad bayi yang dibuang dalam keadaan tali pusar menempel itu ditemukan dekat Gang Boker.
Baca: Mayat Bayi Terbungkus Kantong Belanjaan Ditemukan di Kali Baru Ciracas Jakarta Timur
"Posisinya tepat di seberang Gor Ciracas yang dulunya jadi tempat prostitusi. Semua orang tahu lah Gang Boker bagaimana, sudah terkenal," kata Imam di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (11/9/2020).
Meski kawasan prostitusi itu secara 'tertulis' sudah tutup setelah Gor Ciracas di Jalan Raya Bogor dibangun beberapa tahun lalu, tapi geliatnya masih ada hingga kini.
Aktivitas prostitusi di Gang Boker nyatanya hingga kini belum redup, warga menduga bayi tersebut hasil hubungan gelap yang tak diinginkan.
Baca: Mayat Bayi Ditemukan di Dekat Lokasi Prostitusi Gang Boker Jakarta Timur
"Habis jarak Gang Boker dengan lokasi penemuan hanya berjarak sekitar 50 meter. Apalagi kondisinya mayat belum busuk dan masih ada tali pusarnya, jadi pasti baru dibuang," ujarnya.
Bukan tanpa sebab warga menduga prostitusi di Gang Boker masih aktif, terlebih usai kasus pembunuhan D (30) pada April 2020 lalu.
Hasil penyelidikan Ditkrimum Polda Metro Jaya perempuan yang jasadnya ditemukan di Situ Pengarengan, Depok itu pekerja seks komersial (PSK) di Gang Boker.
Pada Mei 2020 lalu tiga pilar Kecamatan Ciracas melakukan razia di Gang Boker karena mendapat informasi aktivitas PSK buka saat bulan Ramadan.
Baca: Mayat Bayi Dibuang di Tumpukan Sampah Kali Baru Ciracas, Dibungkus Plastik Biru dan Bau Menyengat
Nahas aparat gabungan yang melakukan razia pulang dengan tangan kosong karena informasi adanya razia diduga sudah bocor sebelumnya.