TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - UPT Pemakaman Kota Depok nyaris kehabisan peti mati untuk memakamkan jenazah Covid-19.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Hasudungan memastikan ketersediaan peti jenazah untuk korban Covid-19 masih teratasi.
Sebab pada Selasa (15/9/2020) pagi ini, Hasudungan mengatakan pihaknya kembali mendapat kiriman peti mati sebanyak 25 buah dari Badan Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.
"Stok sejauh ini masih aman dan masih tertangani, hari ini saja kami baru selesai melakukan pemakaman pasien Covid-19 di TPU Bedahan," tutur Hasudungan saat dihubungi Warta Kota, Selasa (15/9/2020).
Baca: Sanksi Tak Pakai Masker Masuk Peti Mati di Jakarta Dinilai Main-main dan Maladministrasi
Hasudungan mengatakan, pihaknya hanya sebagai pelaksana pemakaman sedangkan soal penyediaan peti mati merupakan ranah dari BPB Damkar Kota Depok.
Pada Minggu (13/9/2020), Hasudungan mengatakan pihaknya telah mengeluarkan sebanyak 121 peti mati untuk proses pemakaman jenazah pasien Covid-19.
"Data di kami, dari 10 April sampai 13 September kemarin ada sebanyak 121 peti (jenazah) yang sudah kami keluarkan," paparnya.
Namun begitu, Hasudungan tak dapat menjelaskan secara detail terkait pemakaian ratusan peti mati itu, apakah untuk pasien positif atau pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Sebab, kata Hasudungan, yang mengetahui jenazah tersebut adalah pasien positif Covid-19 atau bukan hanyalah pihak dari rumah sakit.
"Kami keluarkan (peti mati) sesuai protap (prosedur tetap). Kita ngga bisa menjudge (menilai) korban positif atau PDP, itu hanya pihak rumah sakit yang tahu," jelasnya.
Sebelum dikirim dari BPB Damkar Kota Depok, Hasudungan mengaku sisa peti mati yang ada di UPT Pemakaman hanya tersisa dua buah.
Terus Bertambah
Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok memecahkan rekor baru.
Hari ini, total ada 124 pasien baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota yang berjargon friendly city ini.
Data di halaman ccc-19.depok.go.id, pada Senin (14/9/2020) kemarin total ada pasien 2.866 terkonfirmasi positif. Hari ini, jumlahnya bertambah 124 menjadi 2.990 pasien.
“Yang terkonfirmasi positif 124, jadi memang tertinggi selama pandemi Covid-19,” ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat meminta arahan terkait penanganan Covid-19 pada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di RSUD Kota Depok, Sawangan, Selasa (15/9/2020).
Idris berujar, total ada 19 Rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Depok.
“Jumlah Rumah Sakit yang jadi rujukan ada 19. Yang sudah digunakan untuk pasien Covid-19 berskala ringan sudah terisi 63 persen, skala sedang 81 persen, dan skala berat penuh untuk tempat tidurnya. Untuk skala ringan yang bisa kita andalkan kerjasama yaitu RS Citra Medika di Cilodong,” jelas Idris pada Ridwan Kamil.
Baca: Jakarta PSBB, Ridwan Kamil Terapkan PSBM unntuk Bogor, Depok, dan Bekasi
Idris mengatakan, penambahan kasus positif yang cukup banyak ini imbas dari Swab PCR massal yang terus dilakukan pihaknya secara masif.
“Pekan kemarin kita masih sekali sampai tiga ribuan, makanya ini kasus tertinggi karena hasilnya baru muncul 124 kasus positif,” jelasnya.
Terakhir, Idris pun kembali menyampaikan sejumlah persoalan yang tengah dihadapi pihaknya dalam memerangi Covid-19 di Kota Depok, sebelum akhirnya ia mengantar orang nomor satu di Jawa Barat itu mengecek fasilitas kesehatan yang ada di RSUD Kota Depok.
Di Bekasi Korban Terus Bertambah
Sementara itu dilaporkan, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi lokasi pemakaman jenazah Covid-19.
Area pemakaman jenazah korban Covid-19 terletak di bagian belakang TPU Mangunjaya.
Area TPU Mangunjaya yang digunakan untuk pemakaman jenazah Covid-19 mulai meluas hingga ke sisi bagian depan.
Berbeda dibandingkan pada beberapa bulan lalu, yang jumlahnya masih sedikit.
Terlihat sejumlah petugas tengah menggali kuburan.
Ada tiga lubang kuburan yang dipersiapkannya.
Baca: 30 Jenazah Covid-19 Dimakamkan Setiap Hari di TPU Pondok Rangon
Camat Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Junaepi menuturkan sebanyak 180 jenazah telah dimakamkan di TPU Mangunjaya.
"Data kemarin itu 180, baik itu protokol maupun positif," kata, pada Selasa (15/9/2020).
Junaepi mengungkapkan TPU Mangunjaya memiliki luas 30 hektare.
10 hektare diantaranya digunakan untuk area pemakaman Covid-19.
"Informasi dari bagian pemakaman masih aman ketersediaan lahan untuk jenazah Covid-19. Itu baru terisi sekitar 30 persen," tutur dia.
Jika pemakaman jenazah terus meningkat, Junaepi mengungkapkan TPU Mangunjaya masih ada satu hektare lahan pemakaman umum yang sudah siap serta bisa dipergunakan untuk area pemakaman Covid-19.
"Tidak ada penambahan lahan karena masih luas ya, karena kan masih luas di sini kami sudah siap menyediakan lahan covid ini," tuturnya.
Ia mengakui sejak awal Agutus 2020 terjadi peningkatan kembali jenazah yang dimakamkan.
Dalam satu hari bisa memakamkan 3 hingga 8 jenazah.
"Bener balik lagi seperti awal, kalau Mei Juni Juli itu turun ya. Kasus Covid-19 di Tambun Selatan juga pernah sampai nihil, sekarang muncul meningkat lagi," terang dia.
Ia menambahkan saat ini kasus positif Covid-19 di Kecamatan Tambun Selatan sebanyak 13 orang.
Angka itu jauh menurun dibanding pada pertengahan Agustus 2020 lalu.
"Kemarin itu sampai hampir 50 sekarang alhamdulillah perlahan turun," ucapnya.
Junaepi berharap agar lahan TPU Mangunjaya itu jangan sampai terus terisi sampah penuh.
Maka itu, warga diminta memperhatikan protokol kesehatan, menjalankan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Ini tiga hal penting yang sering dilupakan masyarakat kita. Jangan sampai jadi korban selanjutnya sayangi keluarga kita diri kita saudara kita dan lingkungan kita," paparnya.