TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Human Resource and General Affair Manager di sebuah perusahaan konstruksi, Rinaldi Harley Wismanu tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh terpotong-potong menjadi 11 bagian.
Nyawanya dihabisi sepasang kekasih yang hendak menguasai harta korban.
Mayat Rinaldi disimpan di dalam sebuah koper dan ditaruh di Apartemen Kalibata City.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan pembunuhan ini bermula dari perkenalan korban dengan tersangka LAS lewat aplikasi pertemanan Tinder.
Keduanya kemudian melanjutkan komunikasi di aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Komunikasi terakhir korban dengan LAS pada 5 September 2020.
"Kemudian tanggal 7 September janjian bertemu di salah satu apartemen di Pasar Baru," kata Nana, Kamis (17/9/2020).
Lalu, tanggal 9 September keduanya bertemu lagi di apartemen tersebut.
Pada hari itu tersangka DAF yang berperan sebagai eksekutor telah lebih dulu berada di apartemen tersebut, tanpa diketahui korban.
DAF bersembunyi di kamar mandi saat kekasihnya LAS dan korban masuk ke apartemen.
Dalam kamar apartemen itu LAS dan korban sempat berbincang kemudian berhubungan badan.
"Ketika berhubungan DAF ke luar dan membunuh korban," tutur Nana.
Kedua tersangka, kata Nana, telah lebih dulu menyiapkan batu bata dan pisau yang digunakan untuk membunuh korban.
Baca: Tega Mutilasi Jasad Rinaldi Jadi 11 Bagian Pakai Gergaji, Pelaku Kini Terancam Hukuman Mati
"Batu bata dipukulkan ke tubuh korban sebanyak 3 kali, kemudian dia menusuk korban sebanyak 7 kali sehingga korban meninggal dunia," ucap Nana.