"Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.
Menurut Aden, Rinaldi menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun.
Sebelumnya ia sempat menyelesaikan studi S2 di Jepang. Setelah itu, Rinaldi bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.
"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," ujar Aden.
Pantauan Tribun, suasana duka menyelimuti rumah Sulistiyani.
Banyak kerabat dan sanak saudara mulai berdatangan untuk memberikan bela sungkawa kepada keluarga Sulistiyani yang kini masih menanti kedatangan jenazah putranya bernama Rinaldi Harley Wisnanu (32) yang diduga menjadi korban mutilasi di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Ibu kandung Rinaldi masih belum bisa ditemui. Kecuali untuk menyambut para kerabat yang melayat.
Berkali-kali ibu yang akrab disapa Lisa tersebut menceritakan kesedihannya kepada pelayat satu per satu.
Baca: Kronologi Pembunuhan & Mutilasi di Apartemen Kalibata City, Tersangka Diamankan, Kenal Lewat Tinder
Ia masih belum menyangka, anak pertamanya itu harus meninggal di masa muda dengan cara yang tragis.
"Ibu belum bisa ditemui. Masih shock kondisinya," kata Aden.
Aden berharap polisi memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku atas apa yang dilakukan kepada Rinaldi.
"Ya harus dihukum yang setimpal. Saat ini kami masih menanti kabar dari Jakarta. Papanya om Rinaldi sudah berangkat ke Jakarta kemarin siang untuk test DNA. Sekarang tinggal kejelasan pelaku saja," tegas Aden.
UGM Berduka
Sementara itu keluarga besar alumni Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gajah Mada (UGM) turut ucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Rinaldi Harley Wismanu.