TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tewas dibunuh dan dimutilasi oleh LAS alias Laeli (27) dan DAF alias Fajri (27), Rinaldi (32) ternyata berstatus telah menikah.
Pria yang bekerja sebagai manajer HRD itu rupanya telah menikah dengan seorang pramugari.
Istri Rinaldi ternyata adalah warga negara Jepang.
Sebelumnya diwartakan, kasus pembunuhan dan mutilasi seorang manajer HRD menggemparkan khalayak.
Baca: 1 Tahun Tak Pulang Laeli Tersangka Mutilasi HRD Kumpul Kebo Sama Suami Orang, Ibu : Katanya Nikah
Hal itu bermula saat sesosok mayat laki-laki ditemukan di salah satu kamar lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta pada Rabu (16/9/2020) malam.
Saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan tidak utuh atau dimutilasi.
Penemuan jasad tersebut bermula saat anggota dari Polda Metro Jaya menangkap seseorang di Kawasan Depok, Jawa Barat.
Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.
Ya, sebelum ditemukan tewas dan terpotong-potong, Rinaldi sempat dikabarkan hilang kontak dengan keluarga pada 9 September 2020.
Baca: Modus Pembunuhan & Mutilasi di Kalibata City, Pelaku Ajak Korban Sewa Apartemen Sebelum Dieksekusi
Hingga akhirnya, satu demi satu fakta soal kasus pembunuhan dan mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) akhirnya terkuak.
Pun dengan tabiat keji dua pelaku pembunuhan dan mutilasi, DAF (26) dan LAS (27).
Terungkap fakta bahwa dua pasangan kekasih itu tega memutilasi jasad Rinaldi menjadi 11 bagian menggunakan gergaji.
Pasca penemuan jasad Rinaldi yang telah terpotong-potong, kasus pembunuhan dan mutilasi di apartemen itu masih menjadi perhatian.
Pun dengan sosok Rinaldi yang belakangan terkuak kebenarannya.
Yang terbaru, status Rinaldi Harley Wismanu ikut terungkap.
Sempat disebut sebagai seorang lajang, Rinaldi rupanya telah memiliki istri.
Hal tersebut disampaikan oleh paman Rinaldi, Hutabarat kepada TribunJogja.com.
Dikutip TribunnewsBogor.com, Hutabarat menuturkan bahwa Rinaldi telah menikah secara sah dengan wanita Jepang.
Sang paman juga mengungkap bahwa istri Rinaldi itu berprofesi sebagai pramugari.
Tak cuma itu, Hutabarat juga menyebut bahwa Rinaldi pernah mengajak istrinya ke Jogja, ke rumah orangtuanya.
"Status dengan istri yang di Jepang istri sah. Saya kurang tahu pasti sekarang bagaimana. Perempuannya pramugari di Jepang. Belum ada info mau ke sini. Tapi dulu pernah ke sini tidur di sini juga," ucap Hutabarat pada Jumat (18/9/2020).
Lebih lanjut, Hutabarat turut mengurai kondisi rumah tangga Rinaldi dengan sang istri yang merupakan WN Jepang.
Sepengetahuan Hutabarat, hubungan Rinaldi dan istrinya sedang renggang.
"Istri sah ya. Kemarin itu kayaknya ada kerenggangan ya, tapi tidak tahu persis. Itu ibu bapaknya yang paham. Tapi infonya mereka kayaknya baik-baik saja. Istrinya kan terbang, kerja pramugari," tuturnya.
Pertemuan Terakhir Keluarga dengan Rinaldi
Mengenang sosok Rinaldi, keluarga mengaku bangga kepada sang manajer HRD.
Betapa tidak, sang paman, Hutabarat menyatakan bahwa Rinaldi adalah alumni kampus kenamaan yakni FIB UGM.
Tak cuma cerdas, Rinaldi juga dikenal keluarga sebagai sosok yang baik dan penyayang.
"Sejak lahir di sini, anaknya baik sekali. Orangnya penyayang. Sejak kecil kumpul sama saya," ujar Hutabarat yang merupakan adik kandung Ibu Rinaldy.
Hutabarat mengatakan Almarhum Rinaldi sering pulang ke rumahnya di Nologaten dan kerap menginap sampai dua atau tiga hari.
Pertemuan terakhir Hutabarat dengan Rinaldi pun terjadi pada Desember 2019.
"Kalau pulang, jalan-jalan sama satu keluarga besar, makan-makan. Terakhir pulang Desember," katanya.
Pria lanjut usia ini tak memungkiri Renaldy merupakan sosok yang cerdas dan berprestasi.
"Dia dari UGM kan dapat beasiswa berapa kali ke Jepang menyelesaikan S2 dan S3. S3 tidak diselesaikan. Dia lalu bekerja di perusahaan swasta Jepang," ujarnya.
Hutabarat menyebut Rinaldy juga pribadi yang menyukai olahraga, terutama bela diri tradisional Jepang.
"Kan ngambil Sastra Jepang. Dia kentara sekali menyukai seperti itu," kata paman Rinaldi.
Harta Korban Terkuras
Dua pelaku yang merupakan pasangan kekasah yakni DAF (26) da LAS (27) membunuh dan memutilasi Rinaldi karena ingin menguasai harta pria yang merupakan manajer HRD tersebut.
Pembunuhan dan mutilasi korban dilakukan di salah satu unit apartemen kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Potongan tubuh korban kemudian dibawa ke apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
"Pelaku ini mengetahui kalau korban ini memiliki finansial lebih, dianggap orang berada," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.
Saat itu, kedua pelaku merencanakan untuk menguras harta dan membunuh korban.
LAS yang memiliki kedekatan dengan korban mulai melancarkan rencana yang disepakati bersama DAF.
LAS menguras rekening senilai Rp 97 juta yang diambil lewat ATM korban.
"Ini kemungkinan tersangka (LAS) sudah dikasih tau (pin ATM) oleh korban," kata Nana.
Menurut Nana, uang tersebut digunakan pelaku untuk menyewa satu unit kamar apartemen dan rumah yang rencananya untuk mengubur korban di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Pelaku Terancam Hukuman Mati
Dua tersangka pelaku kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap seorang pria yang jenazahnya ditemukan di dalam koper di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, terancam hukuman mati.
"Penerapan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau seumur hidup atau Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana dalam konferensi pers di Mako Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Korban yang diketahui bernama Rinaldi Harley Wismanu (33) tewas dibunuh dan dimutilasi oleh sepasang kekasih yang berinisial DAF (26) dan LAS (27).
Motif keduanya menghabisi korban adalah ekonomi.
Keduanya bersekongkol menghabisi Rinaldi untuk menguasai hartanya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sosok Wanita Jepang Istri Korban Mutilasi Terkuak, Paman Ungkap Pertemuan Terakhirnya dengan Rinaldi