Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar terjadi bentrok dua organisasi masyarakat (ormas) di wilayah Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit. Kabar ini menyebar cepat melalui broadcast.
Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan memang sempat terjadi bentrok dua kelompok di wilayah itu.
Namun bentrok yang mengakibatkan satu korban mengalami luka tusuk di kaki dan hantaman benda tumpul di kepala itu terjadi pada Minggu (20/9/2020).
"Enggak ada keributan, hoaks itu. Masalah sudah diselesaikan, pelaku pengeroyokan sudah kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka," kata Steven saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (21/9/2020).
Baca: Dua Kampung di Jayawijaya Papua Bentrok Lagi, Total 16 Orang Terluka
Keributan yang dimaksud yakni kasus pengeroyokan Hamzah Ngabalin karena masalah komisi penjualan angkot dengan tersangka Gipson Pardamean Hutabarat.
Saat kejadian sekira pukul 10.00 WIB Hamzah hendak meminta uang komisaris penjualan angkot sebesar Rp 5 juta, namun Gipson menolak.
Gipson yang kini sudah berstatus tersangka menolak memberi uang dengan alasan sudah menyerahkan komisi sebesar Rp 2 juta sebelumnya.
"Itu (broadcast) untuk memancing keributan. Video tawuran yang ada di broadcast juga hoax, enggak ada keributan di Kalimalang malam ini," ujarnya.
Gipson kini mendekam di sel tahanan Mapolrestro Jakarta Timur, dia dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun enam bulan penjara.
Kanit Reskrim Polres Duren Sawit AKP Esti Budi Setyana juga memastikan broadcast yang dan video tawuran di kawasan Kalimalang, Duren Sawit hoax.
"Hoaks, enggak ada keributan di Kalimalang. Kasusnya juga sudah diselesaikan, kedua kelompok sudah dimediasi. Pelaku penganiayaan juga sudah diamankan," tutur Budi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Tegaskan Pesan Berantai Dua Ormas Bentrok di Kalimalang Hoaks