News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UU Cipta Kerja

Antisipasi Penumpang Gelap Unjuk Rasa Polisi Melakukan Screening di Stasiun

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di kawasan Patung Kuda, Jumat (16/10/2020).

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pihak Kepolisian telah melakukan penjagaan ketat di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat untuk mengawal aksi unjuk rasa Undang-undang Cipta Kerja, Jumat, (16/10/2020).

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto mengatakan bahwa unjuk rasa akan dilakukan oleh dua kelompok mahasiswa atau masyarakat yakni BEM SI dan Aliansi Kelompok Miskin.

"Mereka tidak akan kita gabungkan dan mereka tidak mau untuk bergabung," ujar Heru kepada wartawan.

Mahasiswa yang tergabung dalam Poros Revolusi Mahasiswa Bandung melakukan aksi lempar telur ke Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat saat melakukan unjuk rasa di gedung tersebut, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/10/2020). Dalam aksinya, mereka menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dan menuntut menindak tegas pelaku represifitas terhadap mahasiswa. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Menurut Heru, aksi unjuk rasa tersebut akan dikawal kepolisian karena mereka sudah melayangkan surat pemberitahuan unjuk rasa.

Hasil negosiasi batas tempat unjuk rasa hanya sampai Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Baca juga: Antisipasi Penunggang Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Siaga di Stasiun dan Fasilitas Umum

"Namun demikian memang saat ini kondisinya memang batas aksi  hanya batas Sapta Pesona di sini saja. Kita nego mereka akan melaksanakan aksi di depan Sapta Pesona aja," katanya.

 Pihak kepolisian menurut Heru telah mengantisipasi adanya penumpang gelap aksi unjuk rasa. Salah satu bentuk antisipasi tersebut yakni dengan melakukan screening di stasiun. 

"Mudah-mudahan  tidak ada yang bergabung atau tidak masuk kelompok yang akan bikin suasana ricuh," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini