TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan pengawalan terhadap jalannya unjuk rasa hari ini Selasa (20/10/2020).
Setidaknya ada ribuan personel kepolisian yang disiagakan menjaga tempat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkantor di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto di Polsubsektor Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020) mengatakan ada 6000 personel yang sudah disiapkan.
Dia menegaskan kegiatan unjuk rasa dipastikan hanya boleh dilakukan di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.
Pihaknya mengimbau massa tertib dalam melakukan aksi demonstrasi.
"Kami mengimbau aksi demo ini jangan ditumpangi oleh pihak-pihak lain yang akan mengacaukan situasi Jakarta," harap Heru.
Keamanan ditambah, demo di Istana Negara Dijaga 10.587 personel
Polda Metro Jaya menerjunkan sebanyak 10.587 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa dari sejumlah elemen masyarakat dan kelompok mahasiswa di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (20/10/2020).
"Untuk hari Ini memang ada beberapa elemen masyarakat, mahasiswa, buruh dan elemen yang lain yang akan mengadakan kegiatan unjuk rasa ke istana negara dan beberapa titik seperti DPR. Kami sudah siapkan pengamanan hari ini ada 10.587 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Menurut Yusri, pihaknya juga telah menyiapkan cadangan personel sebanyak 10 ribu lagi jika aksi unjuk rasa yang dilakukan memiliki jumlah massa yang besar.
"Kami cadangkan juga ada 10 ribu personel TNI-Polri di dua titik di Monas dan di gedung DPR. Ini cadangan. Tapi yang sudah kami setting di lapangan untuk mengantisipasi baik itu di titik pusatnya di patung kuda dan gedung DPR ini sudah kami setting semuanya itu ada 10.587 personel," jelasnya.
Lebih lanjut, Yusri mengatakan personel itu juga akan diturunkan di titik perekonomian ataupun pusat perbelanjaan.
Pengamanan itu untuk mengantisipasi adanya unjuk rasa yang berlangsung anarkis.
"Objek-objek lain selain gedung DPR dan istana, ada beberapa-beberapa sentra perekonomian yang kita lakukan pengamanan kita lapis di sana. Kemudian ada sentra-sentra perbelanjaan mall yang kita nilai rawan kita siapkan pengamanan di situ," tandasnya.