Pasalnya, saat kebakaran, mereka berkumpul mencoba menyelamatkan diri dari si jago merah yang sudah terlanjur berkobar besar.
Saat api sudah bisa dijinakan, petugas Damkar langsung memerika masuk ke dalam rumah yang sudah hangus.
Betapa terkejutnya petugas, kata Kosrudin, saat melihat kondisi fisik kelima jenazah dalam keadaan utuh dan baik.
"Sedikit sekali luka bakar, bahkan baju mereka masih utuh, hanya kotor kena abu saja. Kemungkinan lantaran kehabisan oksigen," dugaan Kosrudin.
Setelah berhasil dievakuasi petugas, kelima jenazah diletakan di rumah tetangga korban yang berada persis di depan rumah.
Warga berinisiatif untuk menguburkan dan melakukan yasinan, sembari menunggu keluarga besar korban berdatangan.
"Korban yang tewas bernama Saidun Sinaga (55) bapaknya, Rianti (48) ibunya, ketiga anaknya adalah Risa (25), Nia (22) dan Alvin (18)," ungkap Kosrudin.
Rencananya kelima jenazah akan dimakamkan oleh warga sekitar di TPU Palasari.
Kosrudin menerangkan, kejadian mengerikan tersebut tejadi sekira pukul 01.20 WIB.
"Info yang saya dapat, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.20 WIB. Mereka baru telepon ke Damlar sekitar jam 2.13 WIB," kata Kosrudin.
Lima orang sekeluarga yang tewas terpanggang itu terdirinsari ayah, ibu, dan tiga orang anak perempuan dua, dan satu laki-laki.
Menurut Kosrudin, mereka tewas diduga karena terjebak di dalam kobaran api saat sedang tertidur pulas.
"Yang meninggal itu catatannya lima orang, bapaknya, ibunya dan tiga orang anak pertama dan kedua perempuan, ketiga laki-laki," jelas Kosrudin.
Si jago merah tidak hanya membumihanguskan rumah korban saja tapi juga beberapa rumah tetangganya ikut terbakar..
"Kemudian rumah terbakar habis, terbakar satu rumah. Tetapi ada rumah lain terbakar sebagian ada tiga rumah, total terbakar ada empat rumah," ucap Kosrudin.
Hingga saat ini Damkar Kabupaten Tangerang masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
Namun, Kosrudin menduga kalau konsleting listrik menjadi penyebab kebakaran maut di Legok itu.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta