Kapolsek Duren Sawit, AKP Rensa Sastika Aktadivia memastikan kondisi pria tersebut masih bernyawa dalam keadaan kritis.
"Jadi kami dapat laporan dari masyarakat bahwa ada seorang laki-laki yang ditemukan di dalam kamar mandi di sebuah toko rawalaba di wilayah hukum Duren Sawit, dengan posisi tangan sebelah kiri, pergelangan sebelah kiri terluka diduga disayat dengan cutter di dalam sebuah kamar mandi. Sehingga terdapat banyak darah," katanya di lokasi.
Dengan segera, pihak kepolisian membawa pria tersebut ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi guna pertolongan pertama.
"Kemudian pihak Polsek Duren Sawit ke TKP mendapati yang bersangkutan masih bernyawa, masih hidup, masih ada denyut nadinya kemudian di bawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi," jelasnya.
Sejauh ini, pihak kepolisian Sektor Duren Sawit masih melakukan pemeriksaan mendalam guna memastikan identitas dan motif yang dilakukan pria tersebut.
Selama melakukan proses pemeriksaan, rolling door minimarket ditutup dan hanya menyisakan celah kecil.
Kejadian ini sempat membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi macet akibat banyaknya warga yang datang dan penasaran.
Ternyata korban terlilit utang Rp 20 juta, sempat gadai handphone di Penggadaian
Terlilit utang jadi motif pemuda berinisial KS (25) mencoba mengakhiri hidupnya di kamar mandi satu minimarket, Kecamatan Duren Sawit.
Kapolsek Duren Sawit AKP Rensa Sastika Aktadivia mengatakan KS yang berupaya bunuh diri pada Sabtu (24/10/2020) terlilit utang pinjaman online puluhan juta rupiah.
"Korban mencoba bunuh diri dikarenakan banyak utang pinjaman online sebanyak Rp 20 juta," kata Rensa saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020).
Motif tersebut diketahui setelah KS yang kini masih menjalani perawatan di RS Islam Pondok Kopi memberi keterangan ke anggota Polsek Duren Sawit.
Baca juga: Pria Coba Bunuh Diri Pakai Cutter di Toilet Mini Market Duren Sawit, Gelagatnya Sempat Dicurigai
Berdasar keterangan KS itu diketahui sebelum melakukan percobaan bunuh diri di kamar mandi minimarket KS sempat datang ke Pegadaian.
"Sebelumnya korban naik ojek online menuju ke Pegadaian di daerah Buaran, pada saat tiba di pegadaian korban menggadaikan handphonenya sebesar Rp 4,2 juta," ujarnya.