"Kan biasanya punya kantong kecil di dekat tempat duduk sepeda. Kalau di sana susah dijangkau penjahat," ucapnya.
3. Menggendong Tas Selempang di Sisi Kiri
Jika mengenakan tas selempang, pakailah di sisi kiri.
Sebabnya, mengenakan tas di sisi kanan bakal semakin memudahkan penjahat untuk menjambret.
Sebab, pesepeda biasanya melaju di sisi kiri jalan, sedangkan penjambret melaju di sisi kanan pesepeda dengan mengendarai sepeda motor.
"Itu kalau terpaksa pakai tas selempang, ya. Tapi lebih baik tidak membawa tas selempang," imbaunya.
4. Kenali Lingkungan Sekitar
Poetoet menjelaskan, sebaiknya para pesepeda mengenali lingkungan sekitar.
"Kenali lingkungan ketika bersepeda. Jika saat sedang gowes menemukan tanda-tanda mencurigakan, segeralah berhenti. Jika dibutuhkan, segera cari tempat pertolongan," jelas dia.
"Kalau kita ngomong Jakarta, rata-rata kan tidak jauh sama gedung kantor atau tempat yang ada sekuritinya. Langsung saja belok ke sana untuk mencari perlindungan," lanjutnya.
5. Hafalkan Titik Ramai Petugas Keamanan
Poetoet menyatakan, para pesepeda juga diwajibkan mengetahui titik lokasi di Jakarta yang banyak personel aparat keamanan. Bisa Tni-polri atau Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta.
"Hafalkan titik-titik penting di rute yang biasa dilewati atau akan dilewati. Misalnya, hafalkan pos polisi, klinik, dan bengkel," tuturnya.
"Seumpama ada kecelakaan, atau tindak kriminal terhadap diri sendiri maupun orang lain, kita dengan mudah mengarahkan ke tempat yang sudah kita hafal tersebut," sambungnya.
Poetoet mengatakan, dirinya selalu menerapkan tips bersepeda tersebut sehingga sampai sekarang tidak pernah mengalami kriminalitas.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Marak Begal, Simak Tips Aman Bersepeda di Jakarta Ala Komunitas Bike to Work,