Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga menyayangkan Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori city of intellect.
Padahal, menurut Megawati, prasasti yang pertama kali menyampaikan visi itu justru berada di sana.
"Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau kemana," ucap Megawati.
Baca juga: Tol Jakarta-Cikampek Eksisting dan Elevated Bakal Terintegrasi, Ini Rinciannya Tarifnya
Baca juga: Sebaran Virus Corona Indonesia Kamis (12/11/2020): DKI Jakarta Catat 831 Kasus Baru, Jabar 733
Menurut Megawati, visi mengenai Kota Mahasiswa atau City of Intellect dinyatakan pertama kali oleh ayahandanya, proklamator Sukarno atau yang dikenal dengan panggilan Bung Karno pada 15 September 1953.
Megawati menilai pemikiran Bung Karno tersebut sangat visioner untuk dunia pendidikan.
"Hal ini berarti pemikiran Bapak Soekarno 50 tahun lebih maju dibandingkan dengan perkembangan pemikiran internasional saat ini yang baru melakukan pemeringkatan Kota Mahasiswa," kata Megawati.
Bung Karno pertama kali menyebutkan Kota Mahasiswa saat menandatangani prasasti gedung UNJ tahun 1953.
Wagub DKI Ahmad Riza Patria jawab pernyataan Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jakarta amburadul, seharusnya Jakarta menjadi City of Intellect.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun merespons pernyataan Megawati.
Menurut Ahmad Riza Patria, Pemprov DKI Jakarta berusaha sebaik mungkin membangun Jakarta sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Bahkan, pembangun yang telah dilakukan di ibu kota pun disebut Ariza sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kami terus berbuat sesuai dengan ketentuan undang-undang RPJMD, capaian-capaiannya sudah bisa dilihat masyarakat," ucapnya, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Wagub DKI Ingatkan Warga Tetap Patuhi Prokes dan Tidak Berkerumun
Baca juga: Wagub DKI Harap Lautan Massa di Petamburan Selasa Kemarin Tak Munculkan Klaster Baru Corona
Politisi Gerindra ini menambahkan, pihaknya selalu melibatkan masyarakat dalam pembangunan kota Jakarta, mulai dari remaja, komunitas, hingga tokoh-tokoh agama.