"Dulu waktu baru pindah dari Yogyakarta tahun 50-an, saya tidak bisa bahasa Indonesia yang baik, yang proper."
"Teman-teman saya ngomongnya selalu lo-gue, karena dulu masyarakat Betawi jadi lo-gue."
"Jadi bapak dan ibu saya, apalagi ibu saya suka pusing," tuturnya.
Penghargaan "City of Intellect" itu diberikan UNJ berdasarkan riset tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar UNJ Hafid Abbas.
Ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian City of Intellect, di antaranya faktor keamanan dan keterjangkauan biaya hidup. (tribun network/thf/fah/Tribunnews.com/Kompas.com/TribunJakarta.com)