Soal madu palsu, Sahlan mengatakan, sebenarnya ini menjadi isu global karena permintaan dan penawarannya (supply and demand) tinggi. Isu tersebut menjadi topik utama pada acara Apimondia di Montreal, Kanada, tahun lalu. Sahlan juga terlibat dalam kegiatan tersebut.
Dampak madu palsu
Sahlan mengatakan, madu palsu sebenarnya tidak berdampak signifikan pada kesehatan tubuh. Sebab, madu palsu ini dibuat dengan menggunakan bahan makanan yang secara prinsip aman.
"Hanya konsumen tidak mendapatkan khasiat madu yang diinginkan. Karena ketika lebah mengambil nektar senyawa, senyawa lainnya juga terambil. Senyawa inilah yang memiliki banyak manfaat," kata alumnus ITB Jurusan Teknik Kimia ini.
Menurut Sahlan, madu asli memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti meningkatkan stamina tubuh, menghangatkan badan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan anti-inflamasi.
Dampak lain dari madu palsu adalah terkait dengan ekonomi. Konsumen tidak membeli madu asli yang notabene harusnya murah. Sementara di sisi lain, produsen madu sulit untuk menjual produknya.
"Belilah kepada penjual madu yang bisa dipercaya. Baca kemasan madu dengan saksama. Kritis pada penjualnya," saran Sahlan.
Pendekatan AI
Karena untuk membedakan madu asli dan palsu tidak bisa dilakukan secara sederhana, Sahlan mengatakan, diperlukan pendekatan tekonologis untuk mendeteksi keaslian madu secara akurat.
Salah satunya adalah dengan pendekatan artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan).
"Kita perlu mengembangkan diagnostik dengan mengumpulkan data-data madu baik asli maupun palsu, kemudian diolah dengan pendekatan AI, sehingga sistem AI tersebut bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu," kata peneliti yang rutin mengikuti konferensi perlebahan tingkat dunia ini.
Saat ini, menurut Sahlan, pihaknya sedang mengembangkan pendekatan AI dengan menggunakan database dari spektrum sinar inframerah.
"Kami membuat database spektrum sinar inframerah dari madu asli dan palsu, kemudian diolah sehingga dengan spektrum sinar inframerah (infrared) ini bisa membedakan mana yang asli dan madu," ujarnya.
Untuk mendapatkan data tentang madu, ia mengatakan perlu berkolaborasi dengan banyak peternak dan pemburu madu yang tepercaya. Mereka diminta mengumpulkan sampel madunya untuk dimasukkan ke database.
"Kemudian dari informasi teknik pemalsuan madu yang beredar, kita bisa membuat madu palsu tersebut," jelasnya.