Metode selanjutnya adalah dengan cara dibakar. Madu asli disebut mudah terbakar karena menghasilkan oksigen.
Namun, madu Indonesia yang sifatnya encer (karena di daerah dengan kelembapan tinggi), oksigen yang dihasilkan belum bisa mengalahkan airnya sehingga sulit untuk dibakar.
"Metode disimpan di dalam kulkas juga tidak bisa dipakai, karena ada banyak jenis madu yang memang sifatnya mengkristal seperti madu karet (berasal dari nektar bunga karet)," katanya.
Lalu, bagaimana cara sederhana untuk membedakan madu asli dan palsu? Sahlan menyebutkan, metode yang paling mudah bagi masyarakat adalah dengan membeli ke penjual yang sudah dipercaya atau berpengalaman.
Sebab, orang yang sudah berpengalaman akan mengenali keaslian madu tertentu melalui aroma dan rasanya.
"Sebaiknya masyarakat umum berusaha mengenali satu atau dua jenis madu supaya ketika membeli produknya bisa merasakannya apabila terjadi perubahan rasa atau aroma," katanya.
Namun, mengenali madu asli dari aroma pun hanya bisa dilakukan untuk jenis madu yang memiliki sumber nektar satu.
Untuk jenis multiflora tetap akan sulit karena rasanya akan berbeda-beda, tergantung dari jenis tanamannya dan keberlimpahan tanaman atau bunganya.
Jenis madu palsu
Sahlan mengatakan, ada tiga jenis madu palsu yang saat ini biasa beredar di masyarakat. Ketiga jenis tersebut antara lain:
1. Madu yang benar-benar dibuat dari bahan-bahan yang ada, seperti gula cair, soda kue, putih telur, dan sebagainya.
2. Madu oplosan. Madu asli yang ditambah bahan lain sehingga kuantitasnya bertambah banyak.
3. Madu sirupan, yaitu madu yang dihasilkan oleh lebah, tetapi lebahnya digelonggong dengan gula. Sirupan ini digunakan peternak lebah ketika musim tidak ada bunga (paceklik) supaya lebahnya tetap hidup, tidak punah.
"Model pemalsuan nomor 3 saat ini juga marak di Indonesia, seiring dengan permintaan madu sarang (madu yang masih di dalam sarang) yang terus meningkat," katanya.