TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar madu yang juga peneliti produk-produk lebah madu di Laboratorium Rekayasa Industri Bio Proses, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Dr Muhammad Sahlan mengakui sulit membedakan madu asli dan palsu yang ada di Indonesia, terutama bagi masyarakat umum.
Hal itu karena banyaknya jenis yang madu yang ada di Indonesia. Pria yang akrab disapa Sahlan ini menyebutkan, sedikitnya ada tiga jenis lebah penghasil madu di Indonesia.
Ketiga jenis lebah itu yakni lebah madu hutan liar (Apis dorsata), yang diambil dengan cara diburu (belum bisa dibudidaya).
Selanjutnya, lebah madu budidaya (Apis mellifera dan Apis cerana) dan lebah tidak menyengat (Stingless bee).
"Kemudian rasa dan khasiat madu sangat dipengaruhi oleh tanaman sumber nektarnya, sehingga variasi jenis madu di Indonesia sangat banyak," kata Sahlan kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (12/11/2020) malam.
Baca juga: Pengobatan untuk Hilangkan Bekas Luka Bakar, Bisa Pakai Madu hingga Lidah Buaya
Salah kaprah cara cek madu asli
Sahlan yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Riset dan Pelatihan dari Asosiasi Perlebahan Indonesia ini mengungkapkan bahwa cara sederhana untuk membedakan madu asli dan palsu yang selama ini sering dilakukan masyarakat umum sebenarnya tidak efektif untuk mendeteksi keaslian madu.
Bahkan, ia menyebut cara itu salah karena keaslian madu masih bisa dimanipulasi.
Cara pertama yang umum dilakukan adalah dengan uji coba semut. Pandangan umum menyebutkan bahwa madu asli tidak disukai semut.
Menurut Sahlan, cara ini adalah salah karena semut juga menyukai madu.
"Semut adalah salah satu hama lebah madu, karena mengambil madu dari sarang lebahnya," kata
Metode lainnya adalah dengan menambahkan air ke madu dan digoyang-goyang.
Kalau madu itu asli, akan membentuk heksagonal (seperti sarang lebah). Namun, cara ini masih sulit untuk membedakan madu asli dan palsu.
Sebab, dengan ditambahkan gula cair yang kental pun memiliki fenomena yang sama, sehingga metode ini dinilai tidak tepat.