Nana juga pernah mengimbau masyarakat agar tak meninggalkan Jakarta untuk mudik ke kampung halaman guna mencegah penyebaran virus corona.
Alasannya, warga Jakarta yang mudik biasanya akan bertemu orang lanjut usia, kelompok rentan terinfeksi virus corona.
"Kami mengimbau warga Jakarta untuk tidak mudik atau menundanya dahulu sampai wabah corona ini berakhir. (Imbauan) ini supaya penyebaran virus corona tidak makin meluas," kata Nana dalam keterangan tertulis pada 29 Maret 2020.
Menurut Nana, penundaan mudik juga menghindari kerumuman massa di angkutan umum.
Pasalnya, kala itu pemerintah telah mengimbau penerapan social distancing atau saling menjaga jarak saat berada di ruang publik.
"Penundaan mudik juga sebagai salah satu bentuk physical distancing atau mencegah kerumunan massa saat mudik," ungkap Nana.
Bentuk tim satgas begal
Pada Juni lalu, Nana menginstruksikan anak buahnya untuk membentuk tim satgas begal dan preman yang akan melakukan patroli di wilayah-wilayah rawan kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Nana menegaskan polisi akan menindak tegas para begal yang berani melawan atau melukai polisi.
Menurut Nana, ada peningkatan angka kriminalitas sebesar enam persen di wilayah Jadetabek selama Maret hingga Juni 2020.
Jenis kriminalitas yang paling banyak ditemukan selama pandemi Covid-19 adalah perampokan atau pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor.
"Situasi kamtibmas di jajaran Polda Metro Jaya cukup kondusif artinya memang ada pergerakan, tapi aktivitas masyarakat berjalan baik," ungkap Nana, 19 juni 2020. (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolda Metro Jaya Dicopot dari Jabatannya padahal Belum Setahun Menjabat"