Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya kasus Covid-19 dalam acara tersebut.
Menurutnya, kasus Covid-19 baru bisa terlihat dua pekan setelah acara tersebut berlangsung.
Tanggapan Epidemiolog
Kerumunan demi kerumunan massa simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bukan hanya mencederai rasa keadilan warga, melainkan juga mengecewakan para pakar kesehatan.
"Itu bukan kelonggaran, tapi pembiaran. Saya kecewa, kok bisa sampai terjadi," ujar epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono kepada Kompas.com pada Selasa (17/11/2020).
"Sejak HRS (Rizieq) datang, siapa yang mengizinkan kerumunan? Saya juga heran, kenapa dijemput seperti itu, lalu begitu smooth-nya kegiatan HRS, saya heran ada kerumunan, acara Maulid, dan sebagainya," ungkapnya.
Kekecewaan Pandu berangkat dari kerumunan simpatisan Rizieq yang bukan hanya terjadi di DKI Jakarta, melainkan lintas daerah sejak pentolan ormas tersebut pulang dari Arab Saudi ke Indonesia.
"Saya sudah bilang ke Pak Anies tolong dikasih tahu HRS, jangan bikin kerumunan, memangnya dia enggak tahu? Maksudnya, supaya siapa pun kita ajak patuhi peraturan di sini," kata Pandu.
"Saya mengkritik Anies karena tidak memberitahu Rizieq, kan dia (Anies) sempat datang (mengunjungi Rizieq). Kasih tahu dong, Pak Rizieq, hati-hati dong kita lagi masa pandemi ini," tutupnya.
Data ASN Kelurahan
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan saat ini pihaknya tengah mendata ASN dan Pengadaan Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) yang kontak erat dengan Setiyanto.
Namun demikian, pihaknya baru akan menswab para pegawai itu usai hasil swab PCR Setiyanto keluar.
"Mereka akan swab test massal dalam waktu dekat dengan menunggu hasil swab test lurah," ujar Bayu dikonfirmasi Rabu (18/11/2020).
Selain itu pihak Kelurahan Petamburan juga tengah mendata ASN dan PJLP yang kontak erat dengan Setiyanto.