TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Program Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro (BPUM) ternyata benar-benar dirasakan manfaatnya oleh pelaku ekonomi mikro yang terdampak pandemi.
Hal ini diungkapkan Ustaz Tarjuki, warga Bojong Pondok Terong, Kota Depok yang sehari-hari berjualan martabak di salah satu kios di sekitar stasiun Citayam, Depok.
Menurut Tarjuki, setelah diusulkan Koperasi Syariah Amanat Nusantara pada pertengahan September 2020, tiga bulan kemudian dia mendapat konfirmasi menjadi salah satu penerima BPUM.
"Alhamdulillah, bantuan modal BPUM sangat bermanfaat untuk membantu usaha kami. Terlebih setelah terjadinya pandemi Covid-19, putaran usaha sangat terganggu," ungkap Tarjuki, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta di eform.bri.co.id/bpum, Ini Alasan Tidak Mendapatkan Banpres
Tarjuki juga membantah isu yang menyebut adanya potongan bantuan modal usaha. Justru dia menyatakan, meski diusulkan lembaga koperasi, dia tidak dipotong sama sekali.
"Hanya memang untuk pembuatan rekening, setoran awal dan biaya materai memang jadi kewajiban penerima bantuan. Tapi kan menjadi keuntungan saya juga, karena akhirnya punya rekening bank," papar pria asli Brebes, Jawa Tengah ini.
Tarjuki juga mengungkapkan, rasa salutnya atas proses bantuan yang dikelola Kementerian Koperasi dan UMKM ini prosesnya demikian mudah.
"Awalnya saya sempat kurang yakin, karena hanya dimintakan NIK dan bukti usaha, tanpa pungutan bahkan foto copy KTP atau kartu keluarga. Tapi Alhamdulilah ternyata terbukti dengan proses mudah dan sangat transparan. Bahkan, saya bisa mengecek sendiri apakah saya disetujui atau tidak sebagai penerima melalui handphone," jelasnya.
Tarjuki berencana bantuan modal 2,4 juta yang dia terima akan dimanfaatkan untuk menambah peralatan berdagang dan bahan baku.
“Insya Allah sangat bermanfaat, semoga pelanggan saya makin bertambah dan pelayanan semakin baik, sehingga pembeli tidak perlu antri lama lagi. Pokoknya, terima kasih pak presiden, terima kasih juga pak menteri Koperasi," pungkas Tarjuki.