Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga kedelai melonjak hingga tidak terjangkau lagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kampung Tempe, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Harga kedelai yang normalnya Rp 7.200 per kilogram, kini meroket sampai Rp 9.200 per kilogram.
"Sekarang sudah Rp 9.200 per kilogram," keluh Ade, salah satu pengusaha tempe di Kampung Tempe, Sabtu (2/12/2020).
Pelaku usaha yang menggunakan bahan baku kedelai di Kampung Tempe pun mogok kerja selama tiga hari, sejak Jumat (1/1/2021) sampai Minggu (3/1/2021).
Aksi mogok produksi massal yang tak hanya dilakukan di Ciputat, melainkan jugapelaku usaha tempe di kawasan Jakarta dan Jawa Barat itu diharapkan bisa menurunkan kembali harga kedelai.
Namun sayang, sampai hari ini, harga komoditi yang tersedia dari hasil impor itu tetap di angka Rp 9.200 per kilogram.
Baca juga: Hasil Tottenham Hotspur Vs Leeds United: Son Ukir Gol ke-100, Posisi Liverpool & Man United Terancam
"Ini sudah berhenti dua hari, Jumat dan Sabtu, harga belum turun," ujarnya.
Ade sudah mulai belanja kedelai untuk dijual pada Senin (4/1/2021) mendatang.
Ade pasrah saat mendengar dari produsen kedelai bahwa harga tidak akan kembali seperti semula.
Ia berencana menaikkan harga tempe bersama pengusaha lainnya.
Baca juga: Janji Belikan Ponsel, Ayah di Kendal Jadikan Putri Kandung Pelampiasan Nafsu Bejat Sejak Tahun 2015
"Pas saya belanja, 'yang jelas gimana ya saya bingung ngomonmgnya' katanya, kalau harga kacang sih enggak mungkin turun," ujar Ade menceritakan percakapannya dengan produsen kedelai.
Pemerintah Pastikan Stok Kedelai untuk Industri Tahu dan Tempe Aman
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional.