Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang kerap blusukan menemui para gelandangan di DKI Jakarta menuai kontroversi.
Puncaknya saat Risma bertemu dengan gelandangan di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Banyak kalangan yang menyebut aksi mantan Wali Kota Surabaya itu merupakan sebuah settingan atau rekayasa.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Pemprov DKI tak tersinggung dengan aksi blusukan Risma.
Hal ini dikatakan Gembong menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang mengaku tak pernah melihat gelandangan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin sejak kecil.
"Pemprov DKI enggak usah baper (bawa perasaan). Kalau pak Ariza ragu silahkan saja, tetapi fakta yang ditemukan bu Risma seperti itu," ujarnya saat dihubungi, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Cerita Pemulung yang Diangkut Risma Saat Blusukan di Jakarta, Kini Dapat Pekerjaan Sebagai Sales
Politisi senior ini mengatakan, aksi Risma blusukan di Jakarta seharusnya bisa dijadikan momentum untuk mempererat koordinasi antara Pemprov DKI dengan Kementerian Sosial (Kemensos).
Bila kedua pihak telah bersinergi, Gembong optimis, masalah sosial yang ada di ibu kota bisa diatasi dengan baik, khususnya terkait Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
"Seharusnya hal ini dijadikan momentum yang baik untuk membangun kolaborasi antar Pemprov DKI dengan Kemensos dalam rangka penanganan PMKS di Jakarta," ujarnya.
"Harusnya sih seperti itu," tambahnya menjelaskan.
Adapun Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara.
Juliari Batubara lengser dari jabatannya setelah tersandung kasus korupsi bansos bagi warga terdampak Covid-19.
Sejak dilantik Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 lalu, Risma langsung membuat gebrakan.