Meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor membuat tingkat hunian ruang perawatan di berbagai rumah sakit makin penuh.
Baca juga: Nasib TPU Jombang: APD Bekas Pakai Berserakan, 10 Bulan Limbah Medis Hanya Dibakar
Baca juga: 6 Fakta Sindikat Pemalsuan Surat Bebas Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Untung Miliaran Rupiah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kartalina, mengatakan, tingkat hunian pasien Covid-19 di rumah sakit maupun pusat isolasi saat ini telah mencapai 92 persen.
“Angka ini jauh dibawah standar World Health Organization (WHO),” papar Mike, Senin (18/1/2021).
Untuk mengatasi penuhnya ruang perawatan dan isolasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berencana memakai Wisma Atlet di Cilidong.
“Besok kami akan survei lokasi Wisma Atlet yang berada di Markas Divif 1 Cilodong," papar Mike.
Selain survei, Dinkes juga akan membahas kerjasama dengan Komandan Markas Divif 1 Kostrad Cilodong secara lebih detil.
"Kami akan membahas apa saja yang perlu dipersiapkan Pemkab Bogor untuk perlengkapan Wisma Atlet ini,” pungkasnya.
Nakes di RSUD Leuwiliang dan Puskesmas Megamendung Gugur
Tenaga kesehatan Kabupaten Bogor kembali gugur.
Terdata ada dua yang meninggal.
Satu dari RSUD Leuwiliang dan seorang lagi dari Puskesmas Megamendung.
Pada Minggu (17/1/2021) tercatat dua orang tenaga kesehatan (nakes) di wilayah ini meninggal dunia.
Kedua nakes yang meninggal dunia karena tertular Covid-19 itu adalah perawat di RSUD Leuwiliang dan petugas tata usaha di Puskesmas Megamendung.
Bupati Bogor, Ade Yasin, menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya dua orang pejuang kesehatan tersebut.