News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Faskes dan Ruang ICU di Jabodetabek Kritis, Kepala Daerah Putar Otak

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) saat menjalani isolasi mandiri di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Sebanyak 57 tempat tidur telah disiapkan Pemkot Bekasi di rumah sakit darurat (RSD) tersebut sebagai tempat untuk isolasi mandiri pasien Covid-19. Tribunnews/Jeprima

Di samping itu, Pemkot Bekasi juga masih mengupayakan percepatan operasional RSUD Tipe D Bekasi Utara untuk penanganan pasien Covid-19.

"Harusnya Minggu kemarin sudah dibuka, tapi karena ada kendala di tahap penganggarannya, tapi penganggarannya saya lihat sudah selesai tinggal pengadaannya ini harus cepat," tegas dia.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Kamis (17/9/2020) (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Rina Oktavia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, tingkat keterisian ICU untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit mencapai 100 persen.

"ICU isolasi untuk penanganan Covid-19 di seluruh rumah sakit Kota Bekasi sebanyak 85 tempat tidur, saat ini kapasitas yang tersesia nol atau terisi semua," kata Rina saat dikonfirmasi.

Sementara untuk keterisian ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit Kota Bekasi, saat ini sebanyak 1492 tempat tidur dari total 1605 kapasitas yang ada.

"Isolasi yang kosong ada 113 tempat tidur per hari ini," jelasnya.

Dinkes Kota Bekasi Siapkan Ruang ICU Tambahan untuk Pasien Covid-19 di RSUD Tipe D

Ruang Intesive care unit (ICU) di Kota Bekasi untuk penanganan pasien Covid-19 penuh, Dinas Kesehatan (Dinkes) tambah kapasitas di dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kota Bekasi Rina Oktavia mengatakan, penambahan ICU isolasi untuk pasien Covid-19 berada di RSUD Jatisampurna dan Bantargebang.

"Kami dari Dinkes berupaya melakukan pengembangan ICU isolasi di RSUD Tipe D," kata Rina saat dikonfirmasi, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Daging Mahal dan Mogok Jualan, Lapak Pedagang Daging Sapi di Pasar Kranji Bekasi Kosong

Rina menambahkan, Kota Bekasi memiliki tiga RSUD Tipe D, dari jumlah tersebut, baru RSUD Tipe D Pondok Gede yang sudah memiliki ICU isolasi untuk penanganan Covid-19.

"Untuk ICU isolasi RSUD Tipe D Jatisampurna, Rabu (20/1) mulai operasional dan HCU (Hight Care Unit)nya sudah siap untuk menerima pasien covid," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga berupaya melakukan koordinasi dengan sejumlah rumah sakit di luar Kota Bekasi terkait ketersediaan ICU isolasi untuk pasien Covid-19.

"Memang saat ini baik ICU isolasi RS DKI dan RS kabupaten Bekasi dalam keadaan full," terang dia.

Rina tidak menyebutkan secara rinci berapa jumlah kapasitas ruang ICU isolasi tambahan untuk pasien Covid-19 di RSUD Tipe D.

3. Kota Bogor: Fasilitas Kesehatan Kritis

Pemerintah Kota Bogor terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 dan pengananan terhadap pasien Covid-19.

Saat ini kondisi kapasitas fasilitas kesehatan pun terus menipis bahkan kondisinya sudah kritis.

Fasilitas kesehatan untuk isolasi pun terus diperbanyak namun tetap masih belum mencukupi

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan bahwa setiap hari banyak warga yang tidak mampu untuk difasilitasi dan tidak sedikit juga ada yang tidak bisa mendapatkan ICU hingga menyebabkan meninggal.

"Jadi saya harus katakan ini kritis, makanya kita prihatin apabila ada warga yang masih ingin hiburan masih ingin jalan-jalan masih ingin berkumpul berkerumun, saya aja larang keras acara ceremoni engga usah lagi upacara-upacara ga usah acara-acara yang enggak penting di kurangi semua, kurangi mobilitas hindari kerumunan," ujarnya, Senin (18/1/2021).

Wali Kota Bogor Bima Arya usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim sebagai saksi kasus dugaan merintangi informasi hasil swab Covid-19 Muhammad Rizieq Shihab saat dirawat di RS UMMI, Bogor, Jawa Barat, Senin (18/1/2021) (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Bima juga berpesan agar masyarakat ikut memikirkan para tenaga kesehatan yang berjuang keras dan berkorban untuk banyak hal.

Untuk itu pihaknya mengingatkan bahwa liburan masyarakat membuat para tenaga kesehatan lebih keras berkorban.

"Jadi liburan berbanding lurus dengan bertambahnya korban nakes. Makin bnyak warga yang berlibur makin tinggi korban di tenaga kesehatan ini kan ironis, jadi jangan sampai ini terjadi, jadi kalau bicara seberapa darurat sangat darurat saya harus katakan itu kepada masyarakat," katanya.

Bima juga menyampaikan setiap hari banyak keluarga yang menangis karena keluarganya tidak mendapatkan perawatan karena memang kondisi rumah sakit sudah benar benar penuh.

Untuk itu pihaknya terus berupaya untuk terus menambah kapasitas fasiltas kesehatan.

"Jadi begini ikhitiar kita yang pertama adalah menambah baik ruang ICU maupun isolasi di rumah sakit rujukan Covid di seluruh Kota Bogor," katanya.

Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor Miliki 68 Tempat Tidur, 70 Persen Pasien Covid-19 Warga Kota Bogor

Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor telah diresmikan pada Senin (18/1/2021).

Rumah sakit tersebut miliki total 68 tempat tidur. Sebanyak 70 persen pasien Covid-19 warga Kota Bogor.

Sisanya merupakan pasien Covid-29 dari luar Kota Bogor.

Meski demikian jumlah tenaga perawat masih kurang.

Saat ini baru 44 perawat, sedangkan kebutuhan 60 tenaga perawat.

Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor miliki 68 tempat tidur , 70 persen pasien Covid-19 warga Kota Bogor.

Permasalahan tersebut akan diselesaikan pada pekan ini dengan merekrut tenaga perawat.

Dipastikan pada pekan kedua Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor sudah beroperasi maksimal.

"Rekrutmen tenaga perawat selesai pada pekan ini. Jadi pekan depan suda maksimal," kata Kepala Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Yeti Hariyati, kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

Yeti mengatakan, Rumah Sakit Lapangan akan menerima pasien positif Covid-19 hasil rujukan yang disertai hasil positif swab test.

Pasien Covid-19 ditangani 11 dokter umum yang siaga 24 jam.

Kemudian area Rumah Sakit Lapangan yang memiliki dua lantai tidak bebas untuk dikunjungi.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, petugas Rumah Sakit Lapangan dilakukan swab tes secara periodik.

Dalam peresmian Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor yang terletak di GOR Pajajaran atau di Jalan Pemuda No.4, Tanah Sareal, Kota Bogor disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melalui zoom.

4. Kabupaten Bogor: Covid-19 Terus Meningkat, Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di RS Kabupaten Bogor Hampir Penuh

Penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor makin ganas.

Hingga Minggu (17/1/2021) total ada 6.656 kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah ini.

Rinciannya, kasus sembuh ada 5.636 orang, meninggal 79 orang, dan probable meninggal 266 orang.

Saat ini masih ada 935 kasus konfirmasi aktif, 306 kasus suspek dan 4 kasus probable.

Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor tersebar hampir merata di semua kecamatan.

Dari 40 kecamatan, hanya ada satu zona oranye yaitu Kecamatan Tenjo. Sisanya, masuk zona merah.

Baca juga: 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor Zona Merah, Nakes di RSUD Leuwiliang dan Megamendung Gugur

Meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor membuat tingkat hunian ruang perawatan di berbagai rumah sakit makin penuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kartalina, mengatakan, tingkat hunian pasien Covid-19 di rumah sakit maupun pusat isolasi saat ini telah mencapai 92 persen.

“Angka ini jauh dibawah standar World Health Organization (WHO),” papar Mike, Senin (18/1/2021).

Untuk mengatasi penuhnya ruang perawatan dan isolasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berencana memakai Wisma Atlet di Cilidong.

“Besok kami akan survei lokasi Wisma Atlet yang berada di Markas Divif 1 Cilodong," papar Mike.

Selain survei, Dinkes juga akan membahas kerjasama dengan Komandan Markas Divif 1 Kostrad Cilodong secara lebih detil.

"Kami akan membahas apa saja yang perlu dipersiapkan Pemkab Bogor untuk perlengkapan Wisma Atlet ini,” pungkasnya.

5. Kota Depok: RS Rujukan Covid-19 di Depok Penuh

Dinas Kesehatan Kota Depok menyebutkan bahwa soal penuhnya RS rujukan Covid-19 perlu ada perbaikan.

Untuk mengatasinya, maka dari hulunya yang harus diperbaiki.

Ledakan kasus Covid-19 dirasakan sejumlah wilayah lainya.

Kota Depok juga mengalami hal serupa, sehingga menyebabkan penuhnya rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Novarita saat dihubungi Warta Kota.

Novarita mengatakan, saat ini RS rujukan hampir tak sanggup lagi menampung jumlah pasien Covid-19.

Kondisi itu disebabkan beberapa waktu terakhir jumlah warga Depok yang terinfeksi Covid-19 terus meroket, sementara daya tampung RS dan dapat mengimbangi.

"Kami sudah berusaha untuk terus melakukan penanganan, salah satunya dengan menambah ruang dan tempat tidur," aku Novarita, Minggu (17/1/2021).

Namun, Novarita menegaskan, penambahan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tak akan pernah sanggup untuk mengakomodir jumlah pasien yang menyentuh angka ribuan tersebut.

Baca juga: Kasus Corona Meningkat, Pangdam Jaya Terus Gencarkan Patroli Prokes di Masyarakat

Untuk itu, Novarita meminta kesadaran masyarakat agar sama-sama memerangi pandemi yang hampir setahun melanda Indonesia ini.

"Dari hulunya yang harus di perbaiki, kesadaran masyarakat dalam hal ini sangat diperlukan. Jangan selalu menyalahkan pemerintah,"

"Kalau pemerintah sudah berusaha maksimal tetapi masyarakat tidak peduli atau tidak menerapkan protokol kesehatan, maka sulit untuk mengatasi masalah Covid-19 ini," tuturnya.

Beragam cara dikatakan Novarita telah ditempuh Pemkot Depok dalam menekan penyebaran Covid-19.

Di antaranya terus menyosialisasikan protokol kesehatan 3 M, termasuk mengeluarkan kebijakan perihal pembatasan kegiatan masyarakat.

Pemkot Depok Tambah 50 Persen Ruang ICU untuk Warga Kota Depok

Pemkot Depok menambah 50 persen ruang ICU.

Meski demikian ada kendala yang dihadapi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, mengatakan, hingga saat ini Kota Depok telah memiliki 67 ruang ICU yang ada disejumlah rumah sakit.

Jumlah ruangan ICU tersebut merupakan hasil dari upaya Pemkot Depok dalam menangani Covid-19.

"Sebelum Covid-19 Depok hanya punya sekitar 30 ICU, tapi sekarang sudah bertambah seiring penanganan yang kami lakukan," paparnya saat dihubungi Warta Kota, Minggu (17/1/2021).

Meski mengatakan pihaknya masih terus berupaya melakukan penambahan, Novarita menyebutkan bahwa ada sejumlah hambatan atau kendala yang dihadapi dalam menambah ruang ICU ataupun tempat tidur untuk ditempatkan di ruang perawatan.

Selain karena gedung atau bangunan yang digunakan untuk lokasi ICU maupun ruang perawatan, ada hal yang perlu diperhatikan bila ingin menambah ruangan.

"Kalau menambah ruangan itu kan juga harus menambah jumlah nakes (tenaga kesehatan), kalau ruangannya ada tapi nakesnya ngga ada ya ngga bisa juga (ditambah), begitu juga sebaliknya," akunya.

Baca juga: Digugat ke Pengadilan Negeri Depok Soal Protokol Kesehatan, Pengacara Raffi Ahmad Angkat Bicara

Menurut Novarita, penambahan ruangan memang diserahkan kepada kemampuan masing-masing rumah sakit.

Akan tetapi, hampir seluruh rumah sakit, kata Novarita, selalu memiliki kendala terpenting yakni soal kemampuan gedung atau bangunannya dalam menambah ruang dan juga ketersediaan nakesnya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan proses penambahan jumlah tempat tidur khusus bagi perawatan pasien Covid-19.

Jumlah tersebut sekitar 50 tempat tidur lebih yang akan disiapkan Pemkot Depok demi bisa menangani warganya yang terinfeksi Covid-19.

"Saat ini penambahannya kita lakukan di RSUD, masih berproses. Tapi ya yang tadi saya bilang, selain tempat tidur, kami juga perlu memerhatikan ketersediaan nakesnya," tutur Novarita.

6. Kota Tangerang: Fasilitas Covid-19 Penuh, Wali Kota Tangerang Larang ASN ke Luar Kota

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Tangerang untuk dapat lebih bekerja sama dalam upaya pendisiplinan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Bina wilayah kembali digalakkan, agar masyarakat paham dan taat terhadap aturan yang sudah ditetapkan selama masa PSBB," kata Arief dalam keterangannya yang diterima TribunJakarta.com, Minggu (17/1/2021).

Ia juga meminta agar ASN Pemkot Tangerang mampu bahu membahu dalam kegiatan Bina Wilayah dan tidak memandang perbedaan instansi demi kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Tingkat hunian rumah sakit maupun RIT sudah sangat tinggi. Instruksi saya sangat jelas untuk memprioritaskan masyarakat agar selamat dari Pandemi Covid-19," tegas Arief.

"Mengingat kasus pasien positif Covid-19 masih terus meningkat jumlahnya," tambahnya.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah. (HandOut/Istimewa)

Arief mengimbau agar ASN Pemkot Tangerang tidak bepergian ke luar kota jika tidak ada keperluan yang sifatnya darurat dan mendesak selama berlakunya PPKM Jawa Bali 11 - 25 Januari 2021.

"Upaya ini harus berjalan maksimal agar kasus Covid-19 di Kota Tangerang bisa jauh berkurang," pintanya.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Tangerang telah menyediakan sebanyak 1.672 tempat tidur pasien Covid-19 baik di rumah sakit maupun Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) se-Kota Tangerang.

"Jumlah tersebut masih kurang dan sedang diupayakan penambahan di Puskesmas dan RSUD Kota Tangerang," pungkas Arief.

7. Tangsel : Kasus Covid-19 Melonjak, RLC Kota Tangsel Tambah Fasilitas Bernuansa Perkemahan

Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel melakukan pembangunan zona dua fasilitasnya.

Koordinator RLC Kota Tangsel, Suhara Manullang, mengatakan, pembangunan zona dua tersebut bakal meliputi penambahan sejumlah fasilitas khusus rujukan pasien bergejala ringan infeksi virus corona.

Menurutnya, pembangunan zona dua itu mulai dilakukan pihaknya pada hari ini Selasa, 19 Januari 2021.

"Ya jadi hari ini bersyukur bahwa tahapan pembangunan sudah dimulai. Nah, kita hari ini lakukan pembatasan dulu, kemudian juga pasti akan kasih arahan atau briefing," kata Suhara saat ditemui di kawasan RLC Kota Tangsel, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (19/1/2021).

"Para tenaga-tenaga pembangunan pasti perlu dijelaskan bagaimana tata cara hubungan jangan sampai tertular selama melakukan pembangunan zona dua," tambahnya.

Baca juga: Potret Pelanggar Protokol Kesehatan di Tangsel Kena Sanksi Sosial, Ziarah ke Makam Korban Covid-19

Suhara menjelaskan, konsep yang digunakan pada zona dua tersebut berupa pembangunan yang bernuansa berkemah atau glamour camping (glamping) saat menjalankan isolasi dan perawatan medisnya.

Konsep tersebut digunakan guna memberikan nuansa nyaman bagi para pasien infeksi covid-19 mengingat penyakit tersebut memerlukan ketenangan batin dalam kesembuhannya.

"Konsepnya glamping, kalau di singkat glamour camping walaupun glamour ini mohon untuk tidak dimaknai bukan untuk glamour mewah, tapi pendekatan kemanusiaan lah. Jadi diharapkan mode glamping ini seperti liburan lah," jelasnya.

Adapun pembangunan zona dua itu bakal menambahkan sebanyak 150 tempat tidur yang berbentuk nuansa perkemahan. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini