TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19.
Pasalnya, angka kematian Covid-19 di DKI cukup tinggi mencapai 1,6 persen dari total kasus 249.815 orang sejak Maret 2020 lalu.
Artinya, sebanyak 4.024 warga DKI Jakarta meninggal akibat terpapar penyakit mematikan ini.
"Penambahan fasilitas kesehatan dan para tenaga kesehatan di Jakarta memang akan terus dilakukan guna menekan angka kematian serta meningkatkan angka kesembuhan," ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Gunakan APD Level 3, Awak Bus Sekolah Sudah Evakuasi 13.954 Pasien Covid-19,
Jika dibandingkan dengan angka kesembuhan DKI yang mencapai 88,7 persen, tingkat kematian Covid-19 memang terlihat rendah.
Namun, DKI kini juga tengah dilanda krisis lahan pemakaman, dimana tiga TPU yang telah disiapkan sebelumnya sudah penuh.
Tiga lahan pemakaman yang dimaksud ialah TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur; TPU Tegal Alur, Jakarta Barat; dan TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Di sisi lain, kapasitas tempat tidur isolasi di 101 RS rujukan Covid-19 juga hanya tersisa 14 persen.
Dari 8.055 tempat tidur yang disiapkan Dinkes DKI di 101 RS rujukan, sebanyak 6.954 di antaranya telah terisi.
"Kami menyiapkan rencana untuk menambah kapasita tempat tidur isolasi sebanyak 1.941 tempat tidur. Sehingga, total nanti sebanyak 9.996 tempat tidur," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Baca juga: PPKM di Kota Bekasi Diperpanjang 30 Hari, Ini Alasannya
Tak hanya itu, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyebut, pihaknya bakal menambah kapasitas tempat tidur di ruang Intensive Care Unit (ICU).
Sebab, dari total 1.097 tempat tidur ICU yang disiapkan, kini sudah terpakai sebanyak 921 tempat tidur dengan tingkat keterisian mencapai 84 persen.
"Kami juga nantinya akan menambah kapasitas ICU hingga 1.362 tempat tidur," kata dia.
Adapun tingginya tingkat keterisian RS rujukan diklaim disebabkan oleh banyaknya warga Bodetabek yang dirawat di Jakarta.
Tak main-main, jumlah diklaimnya mencapai 24 persen dari total pasien Covid-19 yang dirawat di 101 RS rujukan.
Selama Pandemi Covid-19, Setiap Hari 190 Jenazah yang Dimakamkan di DKI Jakarta
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat, sebanyak 190 jenazah dimakamkan selama masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Suzi Marsitawati mengatakan, jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan masa sebelum pandemi.
"Kami memakamkan protap Covid-19 itu kurang lebih sehari 100. Non Covid-19 kita memakamkan sekitar 90 orang. Jadi ada 190 orang yang harus kami makamkan," ucapnya, Senin (25/1/2021).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengakui, tingkat kematian Covid-19 semakin mengkhawatirkan dalam beberapa hari terakhir.
Beberapa lahan yang telah disiapkan untuk pemakaman khusus Covid-19, seperti di TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur pun kini sudah penuh.
Bahkan, lahan pemakaman yang baru di TPU Srengseng Sawah penuh hanya dalam waktu 11 hari setelah dibuka pada 12 Januari lalu.
"Kami tetap mengupayakan (pembukaan lahan baru). Sekarang kami buka lagi (di Srengseng Sawah) itu 600 dan sudah mau selesai," ujarnya di Balai Kota Jakarta.
Guna menekan angka kematian, Suzi meminta masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Tujuannya agar penyebaran kasus Covid-19 bisa ditekan sehingga otomatis angka kematian terus menurun.
"Jadi tolong yang sekarang harus disampaikan tuh supaya tetap masyarakat patuhi protokol kesehatan, supaya jangan terjadi kematian tiap hari," kata dia.
Pemprov DKI Beli Lima Lokasi untuk Atasi Krisis Makam
Pemprov DKI melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan baru di lima lokasi untuk mengatasi krisis makam di ibu kota.
Kelima lokasi itu berada di daerah Srengseng Sawah, Jakarta Selatan; Dukuh, Jakarta Timur; Sempar, Jakarta Utara; Joglo, Jakarta Barat; dan Bambu Wulung (Bambu Apus), Jakarta Timur.
Kepala Dinas Lingkungan dan Hutan Kota Suzi Marsitawati mengatakan, lahan yang dibeli di lima lokasi itu memiliki luas lebih dari 3 hektar.
"Jumlahnya dari lima lokasi itu 3,3 hektar," ucapnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (25/1/2021).
Bila satu petak makam luasnya 3,75 meter persegi, maka lahan yang dibeli itu diperkirakan mampu menampung 8.800 jenazah.
Meski demikian, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, belum semua lahan itu sudah bisa dimanfaatkan.
Kini, baru lahan di Srengseng Sawah dan Bambu Wulung yang sudah digunakan sebagai lokasi pemakaman dengan protokol Covid-19.
"Sekarang kondisinya memang belum ditata, jadi sedikit lagi kami akan tata, kami akan rumputkan, kami akan tataplah," ujarnya menjelaskan.
Ia menjelaskan, pihaknya tak bisa langsung membuka lahan di lima lokasi itu sebagai lokasi pemakaman khusus Covid-19 lantaran adanya keterbatasan alat berat.
Sebab, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota harus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk proses penggalian makam.
"Jadi kita pelan-pelan, masalahnya karena kesulitan alat berat. Kami harus berkoordinasi dengan dinas lain," tuturnya.
Adapun lahan 3,3 hektar ini dibeli Pemprov DKI menggunakan anggaran yang telah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2020 lalu.
"Rp 185 miliar untuk beli (lahan) di lima lokasi itu. Tapi enggak semua Rp 185 miliar," kata dia.
124 Jenazah Telah Dimakamkan Dengan Protap Covid-19 di TPU Bambu Apus
Empat hari sejak dibuka, 124 jenazah telah dimakamkan dengan protap Covid-19 di TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Hal ini diungkapkan Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Muhaemin.
"Hingga kemarin sudah ada 124 jenazah. Jadi hari pertama (Kamis) ada 9 jenazah. Kemudian hari ke dua (Jumat) 37 jenazah. Selanjutnya di hari ke tiga (Sabtu) 40 jenazah. Kemudian hari ke empat (Minggu) 38 jenazah," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (25/1/2021).
Muhaemin mengatakan setiap harinya data update jenazah yang dimakamkan baru akan diketahui ketika semuanya telah usai dimakamkan.
Pasalnya, pihaknya hanya melakukan pelayanan saja dan membantu proses pemakaman jenazah.
"Kita berdasarkan akhir pelayanan saja. Karena pemakamannya menyebar di TPU mana-mana jug, ada yang ditumpang. Belum bisa ditentukan berapa yang akan masuk (sebelum pemakaman selesai)," jelasnya.
Untuk diketahui, Pemprov DKI membuka lahan khusus pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Bambu Apus dan telah diisi sejak Kamis (21/1/2021) lalu.
Pembukaan lahan khusus Covid-19 ini menyusul penuhnya lahan khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon sejak bulan Desember 2020 lalu.
Dengan luas 3.000 meter persegi, TPU Bambu Apus diprediksi mampu menampung hingga 700 pemakaman dengan protap Covid-19. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)