TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini ada dua opsi waktu pelaksaan Pilkada yakni tahun depan 2022 atau pada 2024 setelah Pemilu.
Dua opsi pelaksaan Pilkada itu masih dibahas DPR RI melalui UU Pemilu.
Meski pekan lalu Komisi II DPR memutuskan tidak lagi membahas revisi UU Pemilu.
Namun sejumlah pihak optimis Pilkada akan digelar 2022 termasuk Pilgub DKI.
Kendati demikian, telah muncul sejumlah kandidat calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta.
Selain Anies Baswedan dan Tri Rismaharini yang santer disebut-sebut kandidat kuat calon gubernur DKI, belakangan ini muncul calon dari kalangan artis ibu kota yang didorong-dorong partai politik (parpol).
Baca juga: Politisi PDIP Akui Risma Bisa Jadi Penantang Serius bagi Anies di Pilgub DKI
Siapa saja mereka? Berikut dirangkum Tribunnews.com, Jumat (19/2/2021) dari berbagai sumber :
PAN Dorong 3 Artis
DPP Partai Amanat Nasional (PAN) sedang menyiapkan kader terbaiknya untuk diusung dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta.
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, beberapa nama kader internal mengemuka lantaran sudah terbukti berhasil dan menunjukkan karyanya sebagai politisi.
Selain kader internal, mereka juga berlatar belakang artis.
Seperti Eko Patrio, Desy Ratnasari, dan Pasha Ungu.
"PAN memiliki kader-kader yang siap menjadi kepala daerah. Terutama di DKI. Ada Eko Patrio (ketua DPW PAN DKI), Bima Arya (wali kota Bogor), Desy Ratnasari (Komisi X DPR RI), Zita Anjani (wakil ketua DPRD DKI), Pasha Ungu (mantan wakil walikota Palu), dan beberapa kader lainnya," kata Saleh kepada wartawan, Jumat (19/2/2021).
Saleh mengatakan, nama-nama tersebut sudah punya pengalaman yang cukup.
Mereka bukan hanya sekadar maju, tetapi diyakini bisa membawa perubahan.
"Kami yakin kader-kader PAN tersebut sudah memiliki pengalaman yang cukup. Mereka maju bukan hanya sekedar maju. Kalau diminta maju, pastinya sudah punya tekad membawa perubahan," ucap Ketua Fraksi PAN DPR RI itu.
Demokrat Unggulkan Dede Yusuf
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief meluncurkan 9 nama kader Partai Demokrat yang siap berlaga di Pilkada DKI Jakarta.
Hal itu dia cuitkan melalui akun twitternya, Jumat (19/2/2021) yang diberi judul "Persiapan Pilgub DKI Demokrat".
Ke-9 nama itu adalah Ketua DPD Demokrat DKI Santoso, anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan dan Didik Mukrianto, Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf, anggota Komisi II Anwar Hafid, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, mantan Gubernur Lampung Rido Fricardo, Bupati Lebak Iti Jayabaya dan Bupati Karawan Cellica Nurrachadiana.
Satu diantara 9 nama itu adalah Dede Yusuf, dikenal artis ibukota dan dulu pernah menjadi wakil gubernur Jawa Barat.
Partai Demokrat adalah fraksi di DPR yang mengusulkan agar RUU Pemilu direvisi. Alasannya, agar masyarakat bisa mengetahui rekam jejak para calon kepala daerah sebelum memutuskan. Selain itu, dengan merevisi UU Pemilu, maka pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu kepala daerah akan dipisah tahun pelaksanaannya. Pemilu kepala daerah bisa dilangsungkan pada 2022 atau 2023.
PKB Dorong 2 Artis
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim mengatakan untuk Pilgub DKI Jakarta 2024, PKB sudah menyiapkan beberapa kader mumpuni diantaranya Jazilul Fawaid (Wakil Ketua MPR RI), Faisol Reza (Ketua Komisi VI DPR RI), Cucun Ahmad Syamsurizal (Ketua FPKB DPR RI) dan Hasbiyallah Ilyas (Ketua DPW PKB DKI Jakarta).
Sementara dari luar unsur partai, PKB melirik artis Raffi Ahmad dan Agnes Monica untuk ditimang sebagai cagub DKI Jakarta 2024.
Dikatakan keputusan penghentian pembahasan revisi UU Pemilu dan Pilkada, bagi PKB, semata karena pertimbangan situasi nasional yang membutuhkan konsentrasi pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang mengalami masalah serius.
"Partai-partai koalisi pemerintah yang lain tentu memahami situasi ini dan karenanya memberikan dukungan penuh agar agenda pemerintah ini berhasil cemerlang sehingga kesehatan dan ekonomi rakyat dapat dipulihkan kembali," ujar Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor ini.
Menurut dia, keputusan ini sama sekali tidak ada agenda kepentingan politik personal seperti yang dispekulasikan itu.
Survei terbaru Pilgub DKI
Direktur Eksekutif Median, Ade Irfan Abdurahman merilis survei mengenai elektabilitas bursa calon gubernur DKI Jakarta.
Dalam pertanyaan terbuka (top of mind) soal calon gubernur --dimana pensurvei tak menunjukkan nama-nama calon-- ternyata ada nama yang tak asing menduduki posisi empat besar.
Survei dilakukan dengan pertanyaan 'Jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini, siapakah yang akan anda pilih menjadi Gubernur DKI Jakarta?'
40,5 persen atau berada di posisi pertama adalah Gubernur DKI Jakarta saat ini yaitu Anies Baswedan.
Tiga nama dibawahnya berturut-turut adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
"Ini pertanyaan terbuka tanpa menunjukkan nama-nama calon jadi secara spontan. Posisi pertama Anies 40,5 persen, Risma 16,5 persen, Ahok 8,5 persen, Sandi 3 persen," ujar Ade Irfan, dalam rilis virtual, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Risma di DKI Jakarta Melesat Karena Rajin Blusukan
Selain nama-nama itu, ada pula nama Ridwan Kamil, Djarot Saiful Hidayat, Triwisaksana, Prasetyo Edi Marsudi, Baim Wong, Ahmad Riza Patria, dan Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Nama-nama tersebut mendapat suara 0,5 persen, kemudian sisanya 28,0 persen undecided.
Sementara itu, dalam pertanyaan terbuka (top of mind) juga Median berusaha melihat pilihan masyarakat untuk posisi calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga ternyata menempati urutan pertama dengan 14,5 persen; disusul Ahmad Riza Patria dengan 13,5 persen, Tri Rismaharini dan Djarot Saiful Hidayat masing-masing 3,5 persen.
Uniknya nama-nama selanjutnya muncul dari sesama kepala daerah, artis, hingga pensiunan jenderal TNI.
"Selanjutnya ada Ganjar Pranowo (2,0 persen), Abraham Lunggana (1,5 persen), Raffi Ahmad (1,0 persen), Gatot Nurmantyo (1,0 persen), Ahok (1,0 persen), Ridwan Kamil (0,5 persen), Giring Ganesha (0,5 persen), dan 58,0 persen undecided," kata Ade.
Untuk diketahui, survei Median dilakukan dalam kurun waktu 31 Januari-3 Februari 2021 dengan menggunakan 400 responden yang dipilih secara acak.
Survei menggunakan metodologi wawancara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Tingkat kepercayaan hasil survei 95 persen dengan margin eror 4,9 persen.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV