TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Sabam Sirait, berbagi dengan warga DKI Jakarta yang terkena musibah banjir.
Sabam membagikan ribuan paket sembako.
Untuk hari pertama, anggota MPR RI paling senior ini berbagi dengan warga Kampung Rawadas RT 002/03, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Perwakilan warga, Foarota Lase, menyampaikan terima kasih atas bantuan Sabam Sirait ini.
Bantuan ini sangat berarti bagi warga Kampung Rawadas.
Di kampung ini sendiri ada 200 kelapa keluarga (KK) yang terkena banjir.
"Atas nama warga, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Pak Sabam. Semoga Pak Sabam dan keluarga sehat senantiasa," kata Foarota Lase, Senin (22/2/2021).
Foarota Lase mengatakan bahwa Sabam Sirait sejak lama sangat perhatian kepada warga.
Selain memperjuangkan aspirasi rakyat, Sabam juga sering membantu warga.
Foarota pun senang bisa berkomunikasi dengan Sabam. Dan karena di tengah pandemi, Sabam berkomunikasi dengan warga melalui sambungan video call.
Kepada warga, Sabam berpesan agar semua elemen dan masyarakat di DKI Jakarta harus terus menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Sebab, dengan persatuan dan kesatuan itulah, Kemerdekaan Indonesia yang sudah berusia 75 tahun dan diperjuangkan dengan tenaga, pikiran dan darah para pejuang itu bisa terus dipertahkankan.
"Cintailah Indonesia dengan tulus. Bela dan jaga Indonesia dengan sungguh-sungguh. Teruslah bahu-membahu dan gotong royong dalam mengisi kemerdekaan Indonesia," kata Sabam,
Sabam juga mengajak semua pihak untuk bahu-membahu, bergotong-royong, dan saling membantu korban bencana banjir.
Gotong-royong, ungkap anggota MPR RI paling senior ini, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga oleh semua elemen masyarakat, baik berupa materi, tenaga atau pikiran.
"Gotong royong ini juga harus dilakukan tidak saat ada saat banjir saja. Mari kita saling membantu. Lebih-lebih pada mereka yang terkena banjir," kata Sabam, yang juga penerima Bintang Mahaputera Utama.
Diketahui, musibah Banjir ini merendam puluhan RW, serta lebih dari seribu warga harus mengungsi.
Berdasarkan data Badan Penanganggulangan Bencara Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada sekitar 1.380 warga Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang harus dievakuasi.
Di beberapa titik di wilayah ini, ketinggian air mencapai 1,8 meter.
Akibat musibah banjir juga, lima orang warga Jakarta meningga dunia. Di antara mereka adalah anak berusia 7-12 tahun. Korban meninggal akibat terbawa arus banjir.