TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta mulai menguji coba pembelajaran tatap muka di sekolah per Rabu (7/4/2021) ini.
Terdapat 85 sekolah (negeri/swasta) jenjang pendidikan dasar - menengah atas yang lolos asesmen, dinyatakan memenuhi kriteria untuk mengikuti uji coba pada 7 - 29 April 2021.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana memastikan kesehatan dan keamanan peserta didik sebagai prioritas utama dalam kebijakan pembukaan sekolah.
Sebagai tahap awal, uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dilakukan dengan sistem pembelajaran campuran alias blended learning.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam mengambil kebijakan terkait pelaksanaan satuan pendidikan di semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Prioritas kita semua adalah kesehatan dan keamanan peserta didik," kata Nahdiana dalam siaran pers Pemprov DKI, dikutip Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Anies Sebut Ada 92 Sekolah di DKI yang Segera Terapkan Belajar Tatap Muka
Baca juga: Ade Yasin: 70 Sekolah di Kabupaten Bogor Siap Menggelar Pembelajaran Tatap Muka di Bulan Juli 2021
Nahdiana juga menjelaskan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dari daftar sekolah yang ikut uji coba sudah divaksin Covid-19.
Hal ini merupakan bagian dari pemberian kepastian kegiatan belajar tatap muka berjalan kondusif dan aman.
Adapun sejumlah poin penting dalam penerapan uji coba pembukaan sekolah adalah sebagai berikut.
1. Jumlah hari tatap muka terbatas adalah 1 hari dalam 1 minggu untuk 1 jenjang kelas.
2. Jumlah peserta didik yang terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa.
3. Durasi belajar yang terbatas antara 3-4 jam dalam satu hari.
Baca juga: Dua Remaja Putus Sekolah Tertangkap Basah Congkel Kotak Amal di Masjid Bengkulu
4. Materi pembelajaran yang terbatas, yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka.
5. Satuan pendidikan yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran campuran (blended learning).
6. Pendidik dan tenaga kependidikan telah dilakukan vaksinasi.