Laporan Wartawan Tribunnews.com - Ferryal Immanuel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GOR Pasar Minggu yang berada di Jalan Raya Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dijadikan Dinas Sosial DKI Jakarta sebagai tempat penampungan anak jalanan.
Baca juga: Kedapatan Simpan Sabu di Helm, Pemuda Ditangkap Polisi di Parkiran Pasar Inpres Bengkulu
beberapa tempat untuk penampungan orang-orang yang hidup dijalanan.
"Awal pandemi Covid-19 sekitar bulan Februari atau maret 2020, GOR Pasar Minggu dijadikan dinas sosial sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang hidup dijalan," ucap Muhammad Nur salah satu petugas Dinas Sosial kepada Tribunnews, Senin (19/4/2021).
Nur menjelaskan bahwa GOR Pasar Minggu ini diubah sementara fungsinya.
Ia menjelaskan bahwa orang-orang yang berada di GOR Pasar Minggu ini terdiri dari anak jalanan (anjal), gangguan jiwa (dismen), pemulung, terlantar, asongan, gelandangan dan pengemis (gepeng) serta beberapa orang lainnya yang dibawa oleh Polsek Jakarta Selatan.
Baca juga: Kebakaran Pasar Inpres Pasar Minggu Diperkirakan Hanguskan 401 Kios
Prosedur yang dilakukan dinas sosial adalah melakukan test PCR Swab sebelum bergabung di dalam GOR Pasar Minggu.
"Kalau ada yang dinyatakan positif, nantinya dinas sosial akan melakukan tindakan lanjut untuk proses isolasi bagi mereka yang terindetifikasi positif Covid-19," tutur Nur
Ia juga menjelaskan bahwa dari awal pandemi Covid-19, hingga saat ini telah terkumpul sebanyak 1.562 orang.
Baca juga: Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Dalam Kebakaran di Pasar Inpres Jakarta Selatan
Akan tetapi banyak yang sudah dipindahkan ke RSKD, atau panti kedoya untuk melakukan pembinaan dan juga Panti Balaraja untuk pembinaan anak remaja.
"Hingga saat ini hanya tersisa 16 orang saja. Dan juga untuk kegiatan ini masih belum diketahui sampai kapan tinggal tunggu arahan atasan saja," ungkapnya
Protokol kesehatan yang dilakukan dinas sosial selama di GOR Pasar Minggu adalah dengan memberikan masker dan memberikan informasi untuk menjaga jarak.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelum puasa, mereka yang berada di tempat tersebut mendapatkan makanan sebanyak 3x dan minuman serta pakaian layak pakai.
"Akan tetapi untuk sekarang dalam rangka bulan puasa, mereka hanya mendapatkan makanan sebanyak 2x saja," ucapnya
"Untuk orang-orang yang berada disini juga berasal dari berbagai macam kalangan, ada yang dibawa oleh Satpol PP, ada yang dibawa oleh masyarakat, dan juga oleh pihak kepolisian," tutupnya