TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan wanita di sebuah kamar hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/5/2021) akhirnya terungkap.
Kepolisian berhasil menangkap AA (23), seorang pria yang berprofesi sebagai sekuriti bank swasta, Sabtu (29/5/2021) dini hari.
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di kawasan Jakarta Timur.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan pelaku memang sejak awal sudah merencanakan pembunuhan terhadap pekerja seks komersial (PSK) berinisial IWA (31).
"Jadi AA sudah kecanduan judi online. Dia berencana mengambil barang berharga IWA, kemudian diuangkan dan hasilnya digunakan untuk judi online," ucapnya dalm konferensi pers di Mapolres Jakarta Pusat, Minggu (30/5/2021).
Di tempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, perbuatan keji tersangka sudah direncanakan sejak beberapa bulan lalu.
Pelaku memanfaatkan aplikasi miChat untuk mencari korbannya.
Baca juga: Sebelum Bunuh IW di Hotel Kawasan Menteng, Aldi Gunakan Michat Berpura-pura Menyewa Jasa Kencan
"Pada hari yang sama tersangka targetkan empat orang calon korban dari aplikasi miChat. Tapi, dua korban lain tidak jadi karena tidak ada kesepakatan," ujarnya.
Kesepakatan dengan dua orang wanita panggilan lainnya gagal lantaran AA diminta membayar tarif kencan di muka.
"Akhirnya pelaku datangi calon korban ketiga. Karena keduanya sepakat bayar di kamar," ujarnya.
Nahas, pertemuan itu ternyata membawa petaka bagi IWA alias V.
Baca juga: Satpam Bank yang Bunuh Wanita di Menteng Pernah Jadi Jambret, Kencan Banyak Cewek di Aplikasi Michat
Ia tewas setelah dicekik saat sedang melayani AA di sebuah kamar hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Pertama pelaku menindih tubuh korban, lalu gunakan kekerasan di leher. Saat dilakukan ternyata korban masih bernafas dan diulang lagi sampai enggak ada nafas, kemudian dia juga pukul wajah korban dua kali," kata dia.
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung menggasak barang berharga korban dan meninggalkan IWA dalam kondisi terbaring di ranjang tanpa busana.
"Tadinya sempat tersirat pelaku mau melancarkan aksinya ke calon korban keempat, tapi karena gugup dan cemas, tersangka membatalkan niatnya itu," tuturnya.
Menurutnnya, sewaktu korban bersih-bersih setelah memberikan layanan kepada AA, disitulah pelaku mencekik leher korban.
Baca juga: Pembunuh Wanita di Kamar Hotel Kawasan Menteng Jakarta Pusat Ditangkap Tanpa Perlawanan di Rumahnya
Polisi menjelaskan, sosok pelaku sempat sulit dilihat dari CCTV lantaran posisinya yang tidak terlalu jelas dan tidak menghadap ke kamera.
Rupanya hal tersebut merupakan bagian dari rencana AA.
Ia sengaja untuk tidak menunjukan diri secara jelas pada CCTV untuk menyulitkan pencarian.
Pelaku yang berprofesi sebagai sekuriti di bank swasta ini menjadikannya waspada pada CCTV saat masuk dan keluar hotel.
Seolah sudah mengetahui letak CCTV, pelaku pun berusaha menghindari sorotan CCTV.
"Dia sudah tahu titik-titik CCTV dan menghindarinya," ungkap Setyo.
Pengakuan pelaku
Dalam konferensi pers tersebut pun pelaku mengakui perbuatanya.
AA pun mengungkap mengaku bila dirinya baru pertama melakukan pembunuhan.
"Kasus pembunuhan saya baru pertama kali," ucap AA.
Sebelum membunuh IWA, AA diketahui pernah melakukan aksi kejahatan berupa penjambret.
AA mengatakan uang hasil kejahatannya tersebut digunakan untuk bermain judi hingga membayar utang.
"Untuk penjambretan itu saya terinsprirasi kerena cicilan motor, terus pas korbannya lagi main HP saya jambret," kata AA.
"Setelah itu uangnya saya buat untuk main judi, bayar utang, sama kebutuhan," lanjut dia.
Merasa tak cukup hanya dengan menjambret, AA kemudian menyusun rencana untuk merampas uang dari wanita yang ia temui di aplikasi Michat.
"Setelah beberapa bulan saya mencoba main Michat," kata AA.
Baca juga: Seorang Wanita Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel di Menteng, Diduga Dibunuh Teman Kencan
"Dengan motif ingin mengambil barang korban," imbuhnya.
Setelah berkomunikasi dengan IWA, AA sepakat untuk membayar wanita asal Pekalongan, Jawa Tengah itu sebesar Rp 500 ribu untuk sekali kencan.
"Dan setelah itu kesempakatannya Rp 500 ribu," ujar AA.
AA mengaku ia dan IWA lalu bertemu di hotel di Menteng.
Saat sedang melakukan hubungan intim dengan IWA, kemudian terbersit di kepala AA untuk menghabisi nyawa wanita tersebut.
Ia mengatakan berniat membunuh IWA, agar tak terjadi keributan saat menguras harta korban.
"Setelah itu saya main," ucap AA.
"Saya berpikir pasti bakal ada keributan, saya lalu berniat ngebunuhnya supaya tidak ketahuan apa rencananya saya," imbuhnya.
Dengan suara bergetar, AA mengaku sangat menyesali perbuatannya.
"Saya sangat menyesali semuanya pak," ujar AA.
Atas perbuatannya AA dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati atau seumur hidup. (Tribunjakarta.com/ kompas.com/ Muhammad Rizki Hidayat/ Dionisius Arya Bima Suci/ Nirmala Maulana Achmad)