"Korban menyerahkan dompet berisi STNK, SIM, kartu kredit, kartu ATM, serta kunci kontak motornya. Saat korban berjalan kaki, pelaku RP dan IAM membawa kabur motor korban," kata Abdul.
Setelah itu, pelaku menggasak motor korban.
"Saat korban berjalan kaki, pelaku RP dan IAM membawa kabur motor korban," kata Abdul.
Tak mempan terhadap wanita
Dalam konferensi pers di Posek Koja, RP pun mengakui perbuatannya.
Pria asal Semarang, Jawa Tengah, pun blak-blakan bila ilmu hipnotisnya tak mempan bila dilakukan terhadap perempuan.
Karenanya, selama ini sasaran aksi kejahatannya hanyalah korban laki-laki yang sedang mengendarai sepeda motor.
"Sasarannya orang-orang yang pake motor, laki-laki aja. Kalo perempuan nggak tembus," kata RP di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Senin (31/5/2021).
RP sendiri mengaku belajar dari tukang obat asal Jawa Tengah supaya bisa menghipnotis orang lain.
"Dulu saya belajar ke penjual obat yang di plastik itu, yang diecer-ecer itu. Jadi saya cuma ngikutin aja. Bos saya yang penjual obat aja," katanya.
Pria pengangguran itu mengaku sempat mengikuti gurunya menipu orang dengan modus hipnotis di daerah asalnya, Semarang.
Setelah berbulan-bulan lamanya memperhatikan sang guru yang kini sudah wafat, RP akhirnya bisa menguasai ilmu hipnotis.
Dari situ, RP lalu beranjak ke Jakarta untuk menjalankan aksi kriminal serupa.
Di Jakarta sendiri RP telah beberapa kali beraksi, yakni dua kali di wilayah Koja, Jakarta Utara, serta sekali di wilayah Senen, Jakarta Pusat.
"Saya dulu di Jawa Tengah, terus ke Jakarta saya praktekin terus saya ketangkep," ucap RP.
"Terus di Permai sama di Senen. Untuk menarik uang dari seseorang dengan cara hipnotis itu," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mengaku Hanya Incar Korban Pria, Pelaku Hipnotis di Koja: Kalau Cewek Enggak Tembus