Sebab, ia sibuk bekerja sebagai sopir truk di salah satu perusahaan di Jakarta.
Setiap hari ia pulang malam, dan ketika libur ia manfaatkan untuk beristirahat di rumah.
"Kalau jauh-jauh capek saya, mumpung hari ini ada vaksin dekat rumah, saya izin tidak masuk kerja," jelasnya.
Yanto mengajak istrinya juga untuk ikut divaksin Covid-19 di dekat rumahnya.
Harapannya, ia berserta keluarga kecilnya tetap sehat dan terhindar dari Covid-19.
"Untuk vaksin saya tidak takut ya, saya lebih takut keluarga terpapar Covid-19," ucapnya.
Sari (40), juga warga sekitar, mengaku baru pertama kali mengikuti vaksinasi Covid-19.
Ia tidak memiliki waktu untuk datang ke tempat vaksin Covid-19 karena sibuk berjualan.
"Kebetulan saya warga belakang sini, kalau jauh saya enggak ada waktu," akunya.
Sari mendapatkan informasi dari ketua RT, ada vaksinasi di kampus Ibnu Chaldun.
Ia datang membawa kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat ikut vaksinasi Covid-19.
"Belum ada efek, mungkin karena baru disuntik kali ya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Mengaku Wartawan, Segerombolan Orang Ambil Sembako untuk Peserta Vaksinasi di Kampus Ibnu Chaldun, .
Penulis: Miftahul Munir