News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PTK Indonesia Buka Posko Gerakan Peduli Oksigen untuk Kemanusiaan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat (PTK) Indonesia pada Gerakan Peduli Oksigen untuk Kemanusiaan, P4 Mall Seasons City, Jakarta Barat, Sabtu (31/7/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepedulian luar biasa untuk membantu sesama kembali ditunjukkan oleh Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat (PTK) Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Kali ini, perhimpunan yang diketuai Tjhai Leonardi bergerak bergotong royong bersama dengan membuka Posko "Gerakan Peduli Oksigen untuk Kemanusiaan".

Posko yang berada di P4 Mall Seasons City, Jakarta Barat tersebut, menyediakan oksigen gratis bagi masyarakat terinfeksi virus corona.

"Gerakan Peduli Oksigen untuk Kemanusiaan merupakan salah satu bentuk kepedulian kami dari PTK Indonesia kepada masyarakat umum, khususnya masyarakat yang ada di Jakarta dan sekitarnya, apabila dalam keadaan emergency ada membutuhkan oksigen dapat menghubungi kami melalui call center atau nomor WhatsApp yang sudah kami publikasikan secara menyeluruh. Aksi sosial ini sebagai support dan rasa peduli kami untuk kemanusiaan," ujar Sekjen PTK Indonesia Fuidianto Lim, dalam keterangan pers di Posko "Gerakan Peduli Oksigen untuk Kemanusiaan", P4 Mall Seasons City, Jakarta Barat, Sabtu (31/7/2021).

Baca juga: Program 5000 Doktor Tingkatkan Mutu Pendidikan di PTKI, Ini Hal-hal yang Harus Dibenahi

Menurut Fuidianto, pihaknya merasa terpanggil untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan oksigen dengan satu niatan tulus menolong sesama demi kemanusiaan.

Pasalnya, akhir-akhir ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 ditambah adanya varian baru yang membuat masyarakat mengalami kesulitan, salah satu ketersediaan oksigen.

"Di tengah kebutuhan oksigen yang meningkat, bahkan terjadi kelangkaan, kami dari PTK Indonesia terpanggil, dan perlu ikut terjun langsung membantu masyarakat, dan juga pemerintah," kata Fuidianto, yang juga Ketua Umum Paguyuban Warga Sintang.

"Teknisnya bagi pasien dan keluarga pasien Covid-19 dapat menghubungi kami, kemudian melampirkan beberapa syarat, salah satunya hasil PCR, dan pastinya identitas lengkap serta mengisi form peminjaman. Selama 5 hari sampai 1 minggu, dikembalikan dalam kondisi kosong, nanti akan kami isi kembali," sambungnya.

Pihaknya berharap semua pihak dapat bergotong royong bersama dalam penanganan Covid-19. Bergandengan tangan mendukung pemerintah supaya Covid-19 dapat terkendali.

"Jika kesehatan sudah membaik, maka semua sektor otomatis kembali bergerak, salah satunya ekonomi. Salam sehat untuk kita semua," harap Fuidianto.

Membantu Pemerintah

Hal senada dikatakan Ketua Panitia Gerakan Oksigen untuk Kemanusiaan, Budi Utomo.

Aksi sosial PTK Indonesia ini juga membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan menumbuhkan rasa kepedulian melalui aksi nyata.

"Saat ini, kurang lebih ada 100 tabung oksigen yang kami siapkan, kami akan memonitor dan menambah sesuai kebutuhan sebagai bentuk totalitas kami membantu masyarakat yang terpapar Covid-19 yang membutuhkan bantuan oksigen, kami sediakan gratis, semoga apa yang kami lakukan ini dapat menyelematkan saudara-saudara kita," ucap Wakil Ketua Bidang Sosial PTK Indonesia ini.
Harapan yang sama juga disampaikan Vincent Efendi.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh PTK Indonesia untuk membantu sesama dan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

"Jika dalam keadaan darurat posko tutup, oksigen bisa didapatkan di perkumpulan atau yayasan yang tergabung di PTK Indonesia, misalnya bagi para perantau asal Sungai Pinyuh jika dalam kondisi darurat bisa menghubungi saya di Pademangan, Jakarta Utara," jelasnya.

"Sudah saatnya kita bersinergi dalam penanganan pandemi, jangan saling menyalahkan, lupakan perbedaan, penanganan pandemi Covid-19 ini adalah tugas kita bersama, kita dukung langkah pemerintah, vaksinasi dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, jangan pernah lelah dan bosan untuk saling mengingatkan dan mendoakan," tambahnya penuh semangat.
 
Patuhi Peraturan Pemerintah

Begitu juga dengan Buinardy Aloyanto, Humas PTK Indonesia. Aksi kepedulian dengan menyediakan oksigen gratis bagi masyarakat terpapar Covid-19 ini merupakan salah satu langkah untuk menyelamatkan sesama tanpa memandang perbedaan.

"Kita jangan berpangku tangan saat masyarakat sedang membutuhkan uluran, PTK Indonesia hadir dengan berbagai aksi sosial, saya pribadi, dan Yayasan Permata Tigaraksa harus mendukung aksi kemanusiaan ini," ucapnya.

Pada kesempatan itu, ia berpesan semua untuk mematuhi peraturan pemerintah. Semua bertujuan untuk perbaikan rakyat, tidak mungkin pemerintah menjerumuskan.

"Mari kita disiplin protokol kesehatan, ini semua demi kebaikan kita bersama. Jika ada acara yang dapat menimbulkan kerumunan sebaiknya ditunda dulu, kita ketahui bersama banyak rumah sakit yang full menampung lonjakkan pasien Covid-19. Oksigen dan obatan terbatas, sehingga banyak yang tidak tertolong. Kita menuntut pemerintah yang terbaik, tapi kita sendiri tidak patuh. Jangan pernah lalai dan bosan untuk saling mengingatkan. Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu," ajaknya sembari mengingatkan.

Tidak Menyalahkan Pemerintah

Selaku Ketua Bidang Sosial PTK Indonesia, Budianto Sugianto juga berpandangan yang sama.

Semangat kepedulian jangan pernah hilang saat banyak masyarakat sedang membutuhkan bantuan. PTK Indonesia sebagai wadah bersama perkumpulan dan yayasan perantau asal Kalbar harus aktif berkontribusi dalam penanganan Covid-19.

"Semoga oksigen gratis ini dapat menyelamatkan saudara-saudara kita. Jika bicara terdampak semua terdampak, banyak pengusaha yang menjerit, tapi semua itu tidak lantas kita menyalahkan pemerintah yang sedang berupaya dalam menangani pandemi Covid-19. Ayo kita bisa untuk bergerak membantu sesama. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan-Nya," harap Budianto, yang juga Ketua Forum Gotong Royong Masyarakat Sambas (Fogoromas) Jakarta diamini Phang Kim Po.

"Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini tidak hanya berimbas pada sektor kesehatan. Hampir seluruh lini kehidupan turut terdampak. Kesadaran kolektif, dan bergotong royong diperlukan untuk menangani pandemi. Minimal mengambil peran sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Tetap semangat, salam sehat," pungkas pria yang akrab disapa Ko Ajun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini