3. Prasetyo Bantah Gelar Bamus Ilegal
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, membantah rapat Bamus yang menetapkan agenda rapat paripurna interpelasi Formula digelar ilegal.
Menurutnya, sebagian besar anggota yang datang rapat Bamus DPRD DKI itu pun sepakat paripurna dengan agenda pembahasan interpelasi Formula E.
"Karena yang hadir (dalam rapat Bamus) sudah kami beri kesempatan untuk mengutarakan pendapat," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/9/2021), dikutip dari TribunJakarta.
Ia pun berkilah, anggota dewan dari Fraksi PKS, Golkar, Demokrat, dan NasDem yang turut hadir dalam rapat tersebut tidak memberikan komentar apapun.
"Mereka dari fraksi yang tidak setuju (interpelasi) ada juga dalam rapat itu. Tapi, mereka tidak berkomentar apa-apa sampai saya ketok palu," ujarnya.
Imbas keputusan yang diambilnya, Pras diancam bakal dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta.
Terkait hal ini, Pras bergeming, ia menegaskan, sejak awal dirinya terus mengacu pada Tata Tertib DPRD DKI, mulai dari menyetujui usulan interpelasi yang diajukan Fraksi PDIP dan PSI hingga penentuan jadwal rapat paripurna.
"Ketika sudah sesuai syarat di tata tertib bahwa interpelasi diajukan minimal 15 orang dari dua fraksi ya saya setujui," tuturnya.
"Jadi, ini sudah sesuai dengan tata tertib," tambahnya menjelaskan.
5. Wagub DKI Bakal Hadiri Rapat Paripurna
Menyikapi agenda rapat paripurna DPRD DKI Jakarta usulan interpelasi hari ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyatakan pihaknya bakal hadir apabila menerima undangan.
"Kami eksekutif ya diundang kami datang, nanti bagaimana pelaksanaannya, seperti apa siapa yang hadir, siapa yang datang, nanti pendapatnya apa tentu nya kami akan menghormati semua proses legislasi proses di DPRD, semua kami hormati," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (27/09/21) malam, dikutip dari TribunJakarta.
Ketua DPD Gerindra DKI ini juga berharap agar berbagai masalah yang ada di DKI Jakarta termasuk Formula E harus disikapi secara bijak.