Kecurigaan lainnya yang dirasakan Tika terkait dengan kondisi tempat sampah di rumah korban.
Sehari-harinya tempat sampah di rumah OT yang bernomor 6 pasti akan terisi sampah rumah tangga.
Namun, sudah empat hari belakangan tong sampah itu kosong sama sekali.
Kecurigaan makin menguat saat Tika dan beberapa warga lainnya mencium bau menyengat dari arah rumah korban.
Bahkan, bau tidak sedap itu menyeruak sampai puluhan meter dari rumah OT.
"Baunya nyengat banget. Akhirnya saya samperin satpam, saya laporin pak RW, tetangga saya (OT) beberapa hari enggak keluar," ucap Tika.
Tika melapor ke pengurus RW setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Kelapa Gading.
Polisi lalu mendatangi rumah OT dan memanggil yang bersangkutan, namun tak ada sahutan.
Baca juga: Korban Dugaan Pungli Perumahan Permata Buana Jakarta Barat Mengaku Diintimidasi Sejak Awal 2021
Alhasil, polisi langsung mendobrak rumah OT dan menemukan jenazah wanita itu sudah membengkak di atas kasur.
"Pas (polisi) masuk, ternyata jenazahnya udah biru, udah bau busuk," kata Tika.
Di dalam kamar, di dekat jenazah korban, ada seorang balita laki-laki berusia 3 tahun yang masih hidup.
Balita itu tak lain adalah J yang selama ini memang tinggal serumah dengan korban.
"Saya pikir cucunya meninggal juga, karena kan enggak makan tiga hari ternyata masih hidup," tutur Tika.
Tika menambahkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir korban tinggal bertiga bersama anak perempuan dan cucunya.
Namun, sebulan lalu, anak perempuan OT meninggal dunia sehingga wanita lansia itu hanya tinggal berdua dengan cucu laki-lakinya yang masih balita.
"Jadi korban punya anak, suami anaknya ini di Belanda, korban sudah tinggal sama cucunya dari bayi. Ibunya si bayi ini sudah meninggal," jelas Tika.
Kini dirawat sang tante
J kini sudah dijemput pihak keluarga di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (29/9/2021) malam.
Tante dari J, Flora, bersama suami datang menjemput J di Puskesmas Kelapa Gading.
Flora mengatakan selanjutnya J akan dibawa untuk tinggal dan dirawat di rumahnya di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan.
Ia mengaku sangat bersyukur bisa menemukan dan menjemput J.
"Saya sebagai wakil dari keluarga sangat bersyukur karena bisa menyelesaikan keadaan ini dengan sangat baik. Saya adalah tantenya," kata Flora di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Kamis (30/9/2021) malam.
Flora mengatakan dirinya yang akan merawat sendiri keponakannya itu di rumahnya di daerah Pamulang, Tangerang Selatan.
Flora mengaku kaget setelah mengetahuan kejadian meninggalnya nenek OJ dan kondisi J.
Ia bersama suami lantas langsung datang ke Puskesmas.
Dirinya juga sempat mengajak ngobrol keponakannya itu sebelum menggendong J menuju ke mobil dan membawanya pulang.
"Rencananya akan saya rawat sendiri di rumah saya di daerah Pamulang. Dia memang sudah dari kecil sama neneknya," kata Flora.
"Orangtua dari anak ini tidak ada jadi terpaksa harus saya yang rawat. Kondisinya sehat-sehat saja sampai saat ini," ujarnya. (Tribunjakarta.com/ abdul qodir/ Rr Dewi Kartika H/ Gerald Leonardo)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Suara Tangisannya Tak Digubris Warga, Balita di Kepala Gading Berhari-hari Tidur Bareng Jasad Nenek